Pengasuhan Holistik Integratif

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Guru TK Profesioanal

Profesionalitas Guru adalah Modal Dasar Pengembangan Karakter Anak Bangsa

Guru TK Tanpa Lelah Belajar

Guru yang memiliki jiwa pembelajar dan berpikir terbuka dengan mengaplikasikan kebaruan dan teknologi

Bimtek PEMBATIK Level 3 JATIM 2019

Belajar Asyik bersama rumah belajar, Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja

Kamis, 12 Januari 2023

MENJADI GURU PENGGERAK

Memiliki jiwa guru penggerak menurut saya adalah sebuah keharusan. Dan langkah itu dimulai dengan mengukuti program calon guru penggerak. Dari modul 1 hingga modul 3, semua isi materinya sangat bagus sehingga mampu menggerakkan dan menggugah hati untuk melakukan aksi-aksi perubahan diri yang akan membawa dapak baik untuk semua ekosistem di sekolah.

Mengimplementasikan semua nilai dan peran seorang guru penggerak, insyaaAllah akan meningkatkan kompetensi kita sebagai seorang guru. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah mampu memimpin pembelajaran, mengembangkan diri dan orang lain, memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru penggerak akan mampu membangun lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan,  membuat rencana-proses belajar mengajar yang berpihak pada murid, melakukan refleksi-evaluasi berkelanjutan. Semuanya harus berpusat pada murid. Dengan kata lain, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di kelasnya, bersama warga sekolah lainnya menyuguhkan atmosfir sekolah yang aman dan nyaman. Intinya, membuat anak  senang belajar. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan sekolah saja. Kolaborasi dengan orang tua sangat diperlukan. Guru Penggerak harus mampu melibatkan semua unsur dari ekosistem pendidikan, dan yang utama adalah orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.

Guru penggerak harus mengembangkan diri yang didasari kesadaran dan kemauan sendiri (self regulated learning). Tidak boleh merasa puas dengan kemampuan yang dimilikinya. Harus terbuka terhadap perubahan dan selalu up-to-date. Setelah selesai dengan dirinya sendiri, harus mengembangkan orang lain (facilitating, coaching, mentoring). Yang dimaksud orang lain di sini adalah warga sekolah, teman-teman sejawat untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Membangun jejaring yang luas agar tidak menjadi katak dalam tempurung. Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi, komunitas-komunitas lain untuk pengembangan karir. Semua itu bisa dilakukan oleh guru penggerak yang memiliki kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berprilaku sesuai kode etik.

Dalam memimpin manajemen sekolah, guru penggerak harus aktif  mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid. Apakah bisa kita mewarnai manajemen sekolah padahal kita guru biasa? Bisa saja. Sekarang ini sudah zamannya kolaboratif. Guru penggerak bisa aktif bersama teman-teman sejawat memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid. Untuk itu seorang guru penggerak itu selalu visioner, inovatif, kreatif, reflektif, dan kolaboratif. Selain itu, harus memiliki kemampuan leadership dan manajerial  yang bagus.

Perubahan yang begitu cepat mewajibkan kita mengikuti perkembangan zaman. Sekolah-sekolah harus melakukan pengembangan agar setidaknya bisa mengimbangi laju zaman. Di sinilah pentingnya kompetensi ke empat yaitu memimpin pengembangan sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan evaluasi diri sekolah berbasis data dan bukti yang melibatkan warga sekolah, menentukan prioritas, dan menginisiasi program pengembangan sekolah yang kreatif-inovatif. Selain itu, jangan lupa melibatkan orang tua, berbagai unsur pendukung dari masyarakat, dinas-dinas terkait, badan usaha dan komunitas dalam mengembangkan sekolah.

Dengan empat kompetensi guru penggerak tersebut, guru akan mampu melihat kira-kira di mana posisinya saat ini dengan selalu melakukan refleksi diri, memimpin refleksi di akhir kegiatan dikelas dan di sekolah, guna mendapatkan hal-hal penting yang akan menjadi evaluasi perbaikan selanjutnya.


Salam