Pengasuhan Holistik Integratif

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Guru TK Profesioanal

Profesionalitas Guru adalah Modal Dasar Pengembangan Karakter Anak Bangsa

Guru TK Tanpa Lelah Belajar

Guru yang memiliki jiwa pembelajar dan berpikir terbuka dengan mengaplikasikan kebaruan dan teknologi

Bimtek PEMBATIK Level 3 JATIM 2019

Belajar Asyik bersama rumah belajar, Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja

Kamis, 29 November 2018

Membangun Negeri Melalui Pendidikan Bersama Ikatan Guru Indonesia

Guru adalah tenaga profesional yang sangat diharapkan mampu membangun negeri ini diseluruh pelosok tanah air. Tak bisa diayalkan lagi semua profesi yang terlahir pastilah dengan dengan sentuhan seorang guru. Maka peran guru sebagai tenaga profesional ini sangat dinanti keberhasilannya dalam mendidik dan memfasilitasi para peserta didiknya.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pembelajaran. Peran sosial media saat ini menjadi media yang sangat menarik dimanfaatkan oleh semua guru untuk senantiasa belajar meningkatkan kompetensinya. Organisasi Profesi Ikatan Guru Indonesia membuat wadah belajar bagi anggotanya dengan membentuk puluhan kanal grup belajar.
Ikatan Guru Indonesia

Puluhan kanal grup belajar tersebut memanfatkan sosmed telegram sebagai media yang menyatukan semua guru diseluruh penjuru nusantara. Seperti meniadakan jarak dan waktu para guru senantiasa semangat untuk mengup-grade dirinya. Dari pemanfaatan internet, software untuk laptop, ataupun apk android untuk pembelajaran.

Kanal-kanal tersebut diantaranya adalah kanal SAGUSABLOG yaitu Satu Guru Satu Blog. Workshop di Sagusablog ini memacu para peserta pelatihannya untuk dapat membuat blog untuk dunia pendidikan. Diharapkan blog tersebut akan banyak manfaatnya bagi guru untuk sumber informasi bagi siswa atau khalayak umum dan juga sebagai ajang bagi guru meningkatkan produktifitas menulisnya. 

Itu baru sekilas tentang kanal SAGUSABLOG masih ada puluhan kanal belajar yang bisa kita ikuti melalui grup-grupnya via telegram. Contohnya Maluku Belajar, Sadar IGISagusalinSagusabot, dll.

Mari... terus tingkatkan kompetensi dengan belajar bersama dengan para guru seluruh Indonesia.

Rabu, 28 November 2018

Negeri Tanpa Ayah

Serial Parenting "Negeri Tanpa Ayah"

bendri jaisyurrahmantwitter : @ajobendri



Materi parenting ini disampaikan pada kegiatan Seminar Parenting di KB TKIT Harapan Ummat Ngawi. Adapun ualasan materinya sebagai berikut :

PERINGATAN DARI ALLAH
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Qs. An-Nisa’: 9)

Profil Anak-Anak Lemah
       Lemah Fisik
       Lemah Skill
       Lemah Pola Pikir
       Lemah Finansial
       Lemah Mental dan Spiritual
-- ALAY – Cabe2an – JAMUR – JAGUNG BAKAR

INILAH TANTANGAN DARI LUAR KITA….
         Pola Makan dan Prestasi yang instan
         Kebutuhan Materi yang makin tinggi
         Teknologi Digital yang sedemikian Pesat
         Bisnis Syahwat semakin merajalela
         Peredaran Narkoba

Ada apa dengan kondisi ANAK kita?
1. Bored
       Pola hidup dari kecil yang tidak berubah
       Ada “rundown” harian yang sudah terduga
       Fungsi Ortu sebagai TIMER dibandingkan PARTNER dan ENTERTAINER
       Bosan à Penyebab utama perilaku penyimpangan anak
       Hiburan bagi anak ibarat makanan. Kalau tak dikenyangkan di rumah, mereka akan cari “jajanan” di luar
2. Lonely
       Kesepian JIWA meskipun banyak harta
       Rumah layaknya terminal
       Bicara basa-basi tak pernah ada diskusi keluarga
       Adanya parent distrust
       Jiwa yang sepi amat mudah dihuni oleh siapapun à Asal HAPPY

3. Angry/Afraid
       Anak gampang marah atau takut
       Merespon sesuatu dengan batang otak bukan otak besar
       Batang otak = otak reptil atau otak refleks
       Bertindak dgn prinsip “Flight or Fight” à Emosional dan moody-an
       Stimulasi batang otak
                1. Diancam atau takut-takuti
                2. Desibel suara yang tinggi – teriak
4. Stress/Tired
       Beban Pikiran yang tak sesuai dengan USIA
       Tertekan à indikasinya gerakan dan ekspresi minimalis dalam segala suasana
       Mendorong dengan cara diancam dibandingkan “kabar gembira”
       Mencetak generasi BISA beragama tapi TIDAK SUKA beragama
       HANGUS VS MATANG
5. Father Hunger
       Ketiadaan AYAH secara Psikologis
       Fungsi AYAH saat ini hanya dua :
                1. Memberi nafkah
                2. Memberi Izin untuk menikah
       AYAH ATM
       Indonesia = Fatherless country
       Sektor pengasuhan dan pendidikan didominasi “ibu-ibu”
6. Dampak Father Hunger
       Yaitu kerusakan psikologis yang diderita anak-anak yang tidak mengenal ayahnya
       Akibatnya :
                1. Rendahnya harga diri anak
                2. Bertingkah kekanak-kanakan
                3. Terlalu bergantung
                4. Kesulitan menetapkan identitas seksual  (cenderung feminin atau hipermaskulin)
                5. Kesulitan dalam belajar
                6. Kurang bisa mengambil keputusan
                7. Bagi anak perempuan, tanpa model peran ayah setelah dewasa sulit menentukan pasangan yang tepat untuknya, salah memilih  pria yang layak


ISLAM MEMANDANG PERAN AYAH DALAM PENDIDIKAN ANAK
}  At Tahrim : 6 à tanggung jawab pengasuhan ada di pundak AYAH
         Dialog Pengasuhan dalam Alquran :
                17 Dialog Pengasuhan tersebar di 9 surat
                14 Dialog antara AYAH dan anak
                2 Dialog antara Ibu dan anak
                1 Dialog antara Ortu tanpa nama dan anaknya
                (sumber : Hiwarul Aba’ ma’al Abna fiil quranil kariim wa tathbiqotuhut tarbawiyah – Sarah Binti Halil Ad Dakhili Al Muthairi)
}  Kisah pendidikan Rasulullah yang dibina oleh paman dan kakeknya sebagai pengganti peran ayah, demikian juga dengan Maryam binti Imran

Imam Ibnul Qoyyim Berkata : Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, pada umumnya berasal dari sisi AYAH. (Tuhfatul maudud bi ahkamil maulud)

PARADIGMA BARU PENGASUHAN

       الأُÙ… مدرسة الأُولى والأُب مديرها
“Ibu madrasah pertama seorang anak dan AYAH adalah kepala sekolahnya”
       Tugas kepala sekolah :
                membuat nyaman sekolah, menentukan visi misi, evaluasi program dan menegakkan aturan

ANAK ADALAH NAFAS KITA
Bukanlah tanpa sebab ALLAH menitipkan
amanah itu kepada kita
Karena setiap anak pastilah berharga
Setiap anak adalah istimewa
Kepayahan kita hari ini kebahagiaan kita nanti
Tak lelah dalam mendidik, tak henti mendampingi
Bulir-bulir air mata dan peluh yang membasahi
adalah wewangi surga yang menggiring kita
ke dalam rumah-Nya
[bendri jaisyurrahman -- @ajobendri]

Dompet, Tas Rajutan Handmade

Kegiatan merajut ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Dari melatih kesabaran, ketelitian, pereda stress, menghindarkan dari gejala dimensia dan penyakit alzheimer, memperkuat otat tungkai tangan, kepuasan diri dan tentunya akan bernilai ekonomis jika serius mengerjakannya sebagai produk komoditi untuk dipasarkan.

Nah... kegiatan ini juga sangat diminati oleh ibu-ibu para walimurid. Silahkan cek hasilnya. Jika berkeinginan silahkan hubungi kontak yang tersedia.



Adapaun produk yang bisa dipesan antara lain:
1. Bros
2. Dompet
3. Sarung/cover HP
4. Tas rajut benang
5. Tas rajut tali rafia
6. Tas rajut dari plastik
7. dll,.

Untuk lebih detail akan contoh hasilnya silahkan menghubungi :

Eva Rahmawati
HP/WA : 0856 4901 4168
Email   : evemommy14@gmail.com
Telegram : @eveNgawi

Jumat, 16 November 2018

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD. 

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada Permendikbud No. 137 Tahun 2014 meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.

Nilai agama dan moral meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain.

Fisik-motorik meliputi :
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.

Kognitif meliputi :
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. 

Bahasa meliputi :
a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

Sosial-emosional meliputi :
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

Seni meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

Pentahapan usia dalam STPPA terdiri dari:
a. Tahap usia lahir - 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: Lahir - 3 bulan, 3- 6 bulan, 6 - 9 bulan, 9 -12 bulan, 12 - 18 bulan, 18 - 24 bulan;
b. Tahap usia 2 - 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 2 - 3 tahun dan 3 - 4 tahun; dan
c. Tahap usia 4 - 6 tahun, terdiri atas kelompok usia: 4 - 5 tahun dan 5 - 6 tahun

Berikut adalah STPPA untuk anak TK B atau anak kelompok Usia 4-5 Tahun.


STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Usia 4 - 5 tahun
Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
I.   Nilai  Agama dan Moral
1.   Mengetahui agama yang dianutnya
2.   Meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar
3.   Mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah melakukan sesuatu
4.   Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk
5.   Membiasakan diri berperilaku baik
6.   Mengucapkan salam dan membalas salam
II. Fisik-motorik
1.   Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat  terbang, dsb
A.  Motorik Kasar
2.   Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)

3.   Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi

4.   Melempar sesuatu secara terarah

5.   Menangkap sesuatu secara tepat

6.   Melakukan gerakan antisipasi

7.   Menendang sesuatu secara terarah

8.   Memanfaatkan alat permainan di luar kelas
B.  Motorik Halus
1.   Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran

2.   Menjiplak bentuk

3.   Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit

4.   Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media

5.   Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media


6.   Mengontrol gerakan tangan yang meggunakan otot halus  (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras)
C. Kesehatan  dan Perilaku Keselamatan
1.   Berat badan sesuai tingkat usia
2.   Tinggi badan sesuai tingkat usia
3.   Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan
4.   Lingkar kepala sesuai tingkat usia
5.   Menggunakan toilet  (penggunaan air, membersihkan diri) dengan bantuan minimal
6.   Memahami berbagai alarm bahaya (kebakaran, banjir, gempa)
7.   Mengenal rambu lalu lintas yang ada di jalan
IV. Kognitif
1.   Mengenal benda berdasarkan fungsi (pisau untuk memotong, pensil untuk menulis)
A.  Belajar dan Pemecahan Masalah
2.   Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (kursi sebagai mobil)
3.   Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap, terang, temaram, dsb)
4.   Mengetahui konsep banyak dan sedikit
5.   Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah
6.   Mengamati benda dan gejala  dengan rasa ingin tahu
7.   Mengenal pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu
8.   Memahami posisi/kedudukan dalam keluarga, ruang, lingkungan sosial (misal: sebagai peserta didik/anak/teman)
B.  Berfikir Logis
1.   Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi, bentuk atau warna atau ukuran

2.   Mengenal gejala sebab-akibat yang terkait dengan dirinya

3.   Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi

4.   Mengenal pola (misal, AB-AB dan ABC-ABC) dan mengulanginya

5.   Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi ukuran atau warna
C.  Berfikir Simbolik
1.   Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

2.   Mengenal konsep bilangan

3.   Mengenal lambang bilangan

4.   Mengenal lambang huruf
II.   Bahasa
1.   Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya)
A.  Memahami bahasa
2.   Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan

3.   Memahami cerita yang dibacakan

4.   Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb)

5.   Mendengar dan membedakan bunyi-bunyian dalam  Bahasa Indonesia (contoh, bunyi dan ucapan harus sama)
B.  Mengungkapkan Bahasa
1.   Mengulang kalimat sederhana
2.   Bertanya dengan kalimat yang benar
3.   Menjawab pertanyaan sesuai pertanyaan
4.  Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb)
5. Menyebutkan kata-kata yang dikenal
6. Mengutarakan pendapat kepada orang lain
7. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau ketidaksetujuan
8. Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
9. Memperkaya perbendaharaan kata

10. Berpartisipasi dalam percakapan
C.  Keaksaraan
1.      Mengenal simbol-simbol

2.      Mengenal suara–suara hewan/benda yang ada di sekitarnya

3.      Membuat coretan yang bermakna

4.      Meniru (menuliskan dan mengucapkan)  huruf  A-Z
V. Sosial-emosional
1.    Menunjukkan sikap mandiri  dalam memilih kegiatan
A.  Kesadaran Diri
2.    Mengendalikan perasaan

3.    Menunjukkan rasa percaya diri

4.    Memahami peraturan dan disiplin

5.    Memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah)

6.    Bangga terhadap hasil karya sendiri
B.  Rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain
1.    Menjaga diri sendiri dari lingkungannya
2.    Menghargai keunggulan orang lain
3.    Mau berbagi, menolong, dan membantu teman
C.  Perilaku Prososial
1.   Menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif

2.   Menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan

3.   Menghargai orang lain

4.   Menunjukkan rasa empati
VI. Seni
1.   Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya
A.  Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
2.   Memainkan alat musik/instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang teratur
B.  Tertarik dengan kegiatan seni
1.   Memilih  jenis lagu yang disukai
2.   Bernyanyi sendiri
3.   Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam sebuah peran
4.   Membedakan peran fantasi dan kenyataan
5.   Menggunakan dialog, perilaku, dan berbagai materi dalam menceritakan suatu cerita
6.   Mengekspresikan  gerakan dengan irama yang bervariasi
7.   Menggambar objek di sekitarnya
8.   Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya (mis. dengan plastisin, tanah liat)
10. Mendeskripsikan sesuatu (seperti binatang) dengan ekspresif  yang berirama (contoh, anak menceritakan gajah dengan gerak dan mimik tertentu)
11. Mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai