Pengasuhan Holistik Integratif

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Guru TK Profesioanal

Profesionalitas Guru adalah Modal Dasar Pengembangan Karakter Anak Bangsa

Guru TK Tanpa Lelah Belajar

Guru yang memiliki jiwa pembelajar dan berpikir terbuka dengan mengaplikasikan kebaruan dan teknologi

Bimtek PEMBATIK Level 3 JATIM 2019

Belajar Asyik bersama rumah belajar, Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja

Sabtu, 30 Juni 2018

Video Mengenalkan Huruf dan Profesi kepada Anak

A. Latar Belakang
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Untuk mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang baik dibutuhkan juga media pelajaran yang baik. Media pembejaran yang ada seringkali masih belum mencerminkan inplementasi Pengarus Utamaan Genger (PUG). Implementasi PUG dalam proses pembelajaran masih terkendala banyak faktor. Selain kultur masyarakat kita sudah demikian lama dicengkeram oleh kokohnya budaya patriarki yang memandang kaum perempuan sebagai “makhluk kelas dua”, dukungan anggaran dan fasilitas sekolah yang memberikan ruang gerak yang memadai terhadap implementasi PUG bidang pendidikan juga belum berlangsung seperti yang diharapkan. Dalam konteks demikian, sangat beralasan kalau implementasinya dalam proses pembelajaran di kelas belum bisa berlangsung mulus dan kondusif.
Meski demikian, tidak lantas berarti PUG bidang pendidikan gagal teraplikasikan. Untuk melepaskan kuatnya mitos dan akar patriarki yang melilit kultur masyarakat kita memang membutuhkan proses dan tahapan yang cukup lama. Sejak dini, anak-anak yang kini tengah gencar memburu ilmu di bangku pendidikan, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA/MA/SMK, perlu diubah mind-set-nya tentang keadilan dan kesetaraan gender. Secara bertahap, anak-anak masa depan negeri ini perlu diperkenalkan dan diajak untuk berpikir kritis dan visioner dalam memandang posisi dan peran kaum perempuan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Jangan sampai terjadi, anak-anak yang notabene menjadi pewaris sah masa depan negeri ini masih terus dihinggapi mitos “serba laki-laki” sehingga peran kaum perempuan makin terpinggirkan.
Salah satu strategi yang tepat untuk memperkenalkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Jika dilakukan secara simultan dan berkelanjutan, perubahan mind-set anak-anak akan terus berlangsung dari generasi ke generasi, hingga akhirnya pada kurun waktu beberapa tahun mendatang, mitos dan kultur patrarkhi akan bisa terbebaskan. Peran dan posisi kaum perempuan di ranah publik juga makin diakui, hingga tak muncul lagi peristiwa bias gender, baik dalam bentuk marginalisasi (peminggiran), double burden (peran ganda), kekerasan (violence), stereo-type (citra baku/pelabelan), maupun subordinasi (penomorduaan) yang menimpa kaum perempuan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan hasil belajar anak laki-laki dan perempuan
2. Mengangkat pendidikan laki-laki dan perempuan
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
4. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. .
5. Menghasilkan keseragaman pengamatan
6. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
7. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
8. Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
9. Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
C. Aspek yang Dikembangkan
1. Kognitif
Mengenal lambang huruf
Menyebutkan benda berdasarkan ciri tertentu
Menyebutkan kata yang berawalan abjad tertentu
2. Bahasa
Menjawab pertanyaan sederhana
Menirukan kata-kata sederhana
Menyebutkan kata-kata yang dikenal
Memperbanyak perbendaharaan kosakata
3. Karakter
Tolong menolong dan kerja sama
Senang melakukan sesuatu bersama orang lain dan mempu bekerja sama dengan orang lain
Sopan santun
Sayang dengan teman, menghargai hasil karya teman, mendengarkan pendapat teman
Percaya diri
Berani menyatakan pendapat dan menjawab pertanyaan

D. Isi Film Edukatif PAUD
Film edukasi ini berisi dua bagian yaitu :
1. Bermain huruf
Bagian ini berisi cerita dua anak yang bernama Alif dan Nabila. Kedua anak ini bersahabat dan sering bermain bersama. Alif mengajak Nabila untuk berpetualang menemukan huruf-huruf. Alif dan Nabila menemukan huruf-huruf abjad dari a-z dan menemukan kata-kata yang berawalan huruf a-z.

2. Tebak profesi
Bagian ini berisi tebak-tebakkan antara Alif dan Nabila tentang profesi seseorang. Alif menebak profesi-profesi yang dimiliki anak laki-laki sedangkan Nabila menebak profesi yang dimiliki anak perempuan. Antara anak laki-laki dan anak perempuan menebak profesi yang sama.

Untuk melihat video tersebut silahkan klik di sini


E. Penutup
Demikian media pembelajaran yang kami buat yaitu berupa film edukasi pembelajaran PAUD yang kami beri judul “Bermain Huruf dan Tebak Profesi”. Semoga film ini bermanfaat dalam menunjang pembelajaran di PAUD sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan suatu ilmu ke anak didik. Film ini mengajarkan dan menanamkan kepada anak didik tentang nilai-nilai karakter dan wawasan tentang gender sehingga anak didik laki-laki maupun perempuan mempunyai kedudukan yang sama dalam mencari ilmu dan pendidikan.

Resume Modul Guru Pembejar Taman Kanak-kanak

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada tahun 2015 yang lalu pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Uji Kompetensi Guru. Dalam buku pedoman pelaksanaan UKG Kemdikbud Klik di sini tersebut dijelaskan bahwa latar belakang kegiatan itu dilaksanakan adalah guna mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran serta pendidik yang profesional. Maka sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, profesionalisme guru dituntut terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.

Secara filosofis untuk mendapatkan hasil pendidikan yang berkualitas maka dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas juga. Maka dengan dilaksanakan uji kompetensi guru pemerintah dapat memperoleh informasi tentang gambaran kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik dan profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, mendapatkan peta kompetensi guru yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan jenis pendidikan dan pelatihan yang harus diikuti oleh guru dalam program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan pemerintah memperoleh hasil UKG yang merupakan bagian dari penilaian kinerja guru dan akan menjadi bahan pertimbangan penyusunan kebijakan dalam memberikan penghargaan dan apresiasi kepada guru.

Maka pada tahun 2015 yang lalu para guru baik PNS maupun swasta dijaring dalam kegiatan UKG dengan pelaksanaan tes kompetensi pedagogik dan profesional secara online di Tempat Uji Kompetensi. Dari hasil UKG tersebut, pada tahun 2016 diluncurkannya Program Guru Pembelajar oleh Mentri Pendidikan Anies Baswedan. Program Guru Pembelajar tersebut merupakan kegiatan diklat guru untuk meningkatkan kompetensinya setelah mengetahui 10 peta kompetensi yang didapatkannya dari UKG. Seiring dengan berjalannya waktu Program Guru Pembelajar berganti nama Pengembangan Keprofesian Berkelajutan. walaupun rangkaian diklat yang harus dijalani oleh guru guna memperbaiki atau meningkatkan kompetensinya masih sama dengan program sebelumnya.

Salah satu sasaran dari program peningkatan kompetensi tersebut adalah guru taman kanak-kanak. Sejumlah 252.631 guru TK mengikuti UKG 2015 tersebut. Sehingga sampai saat ini para guru tersebut dituntut untuk senantiasa belajar. Tiap tahun diharapkan ada 2 modul yang bisa diselesaikan, rangkaian diklat yang diakhiri posttest di tempat uji kompetensi.

Berikut ini ringkasan materi 10 Modul kompetensi guru Taman Kanak-kanak.

Modul A 
PEDAGOGIK : KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

KP 1
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Pertumbuhan lebih berorientasi pada perubahan secara fisik sedangkan perkembangan lebih mengarah pada perubahan secara psikologis.
Beberapa Prinsip-prinsip Perkembangan :
a. Perkembangan berlangsung secara kontinyu dan tidak terputus
b. Perkembangan berlangsung dalam urutan terpola
c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual
d. Perkembangan bergerak dari yang umum ke yang khusus
Faktor-fator yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan :
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
Faktor-fator yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan :
a. Faktor internal (hereditas, proses selama kehamilan)
b. Faktor eksternal (gizi, gangguan fisik, lingkungan keluarga)
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi

KP 2
Tugas Perkembangan Anak Tk
6 Lingkup perkembangan anak usia dini sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 : nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan perkembangan seni.
Nilai-nilai agama dan moral berkaitan : cara anak mengenal, menirukan, dan mencontoh berbagai aktifitas keagamaan sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
Fisik : motorik halus, kasar, dan kesehatan dan perilaku keselamatan. 
Kognitif : belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, dan berfikir simbolik.
Bahasa : memahami bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. 
Sosial-emosional : berkaitan dengan cara anak ketika berinteraksi dengan temannya, berinteraksi dengan mainannya, dan berinteraksi dengan orang dewasa di lingkungannya. Secara umum meliputi meliputi kesadaran diri, tanggung jawab diri sendiri dan orang lain, dan perilaku prososial.
Seni : anak mampu menikmati alunan lagu atau suara dan anak tertarik dengan kegiatan seni 
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dalam Permendikbud 137 tahun 2014 terbagi menjadi 4 kelompok usia

PROFESIONAL
MASALAH DAN PENANGANAN ANAK 

KP 3
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini. Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yang menurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal. (Permendikbud Nomor 146 tahun 2014)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh Sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang dengan teknik pengukuran antropometri.
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu), motoric (gerakan motoric kasar dan halus), kognitif (pengetahuan kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas. 
Skrining perkembangan dengan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) Skrining dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, petugas PAUD terlatih.
GPPH adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan pola gejala restless atau tidak bisa diam, inattentive atau tidak dapat memusatkan perhatian dan perilaku impulsif

KP 4
Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini Dan Penanganannya

Permasalahan pada anak (Saomah ; 2004) : fisik, psiko-sosial dan masalah belajar.
Gangguan dalam perkembangan fisik pada anak usia dini meliputi, gangguan fungsi panca indra, cacat tubuh, kegemukan, gangguan gerakan meniru (stereotipik) dan malnutrisi (kurang gizi). 
Gangguan perkembangan motorik anak dibagi menjadi gangguan motorik kasar dan motorik halus. Gangguan motorik kasar meliputi: gangguan keseimbangan tubuh, reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik. Sedangkan gangguan dalam motorik halus meliputi : anak belum bisa menggambar bentuk bermakna dan anak belum bisa mewarnai dengan rapi. Penanganannya dengan pengukuran antropometri, tes Denver dan stimulasi agar perkembangan FM lebih baik.
Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila indra penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan terhambat. Melalui indra penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan menunjang perkembangan kognitifnya.
Pendengaran merupakan bagian penting yang mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial dan emosi anak. Gangguan pendengaran ringan atau sebagian dapat mempengaruhi kemampuan anak berbicara dan memahami bahasa.
Gangguan perkembangan bahasa : Disfasia, Afasia, gagap.
Gangguan psiko-sosial : agresivitas, cemas, temper tantrum, gangguan pemusatan perhatian, dan hiperaktif.
Gangguan kesulitan belajar : disleksia, disgrafia dan diskalkulia


Modul B
PEDAGOGIK
TEORI BERMAIN ANAK USIA DINI

KP 1
Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Teori-teori bermain dan perkembangan AUD berdasarkan :
- Ki Hadjar Dewantara, memandang bermain bagi anak merupakan kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini tiada lain adalah segala kekuatan dalam kehidupan lahir dan batin anak yang ada karena kekuasaan kodrat (karena faktor pembawaan atau keturunan yang ditakdirkan secara ajali). 
- John Dewey secara singkat dirangkum oleh Kneller sebagai berikut: 
a. Pendidikan itu seharusnya “kehidupan” itu sendiri bukan persiapan untuk hidup. 
b. Belajar harus dikaitkan secara langsung dengan minat anak. 
c. Belajar melalui pemecahan masalah (problem solving) harus didahulukan dari pada pengulangan mata pelajaran secara ketat. 
d. Peran guru bukan untuk menunjukkan, tetapi untuk membimbing. 
e. Sekolah harus meningkatkan upaya kerjasama, bukan bersaing. 
f. Hanya cara demokratislah yang sesungguhnya dapat meningkatkan peran ide dan personalitas anak secara bebas, karena itu diperlukan bagi kondisi pertumbuhan anak yang benar.
- Froebel sependapat dengan Pestalozzi bahwa anak-anak sejak lahir memiliki kemampuan khusus masing-masing, tetapi ia menyatakan pula bahwa perkembangan, kemampuan, dan pemenuhan kebutuhan diri berasal dari dorongan hati anak tersebut melalui aktivitas yang dilakukannya secara spontan. Dikatakan pula bahwa, berpikir adalah suatu aktivitas otak dan berpikir terdapat pula dalam bentuk-bentuk perbuatan yang lain, seperti bermain, bersikap, bercakap-cakap, menyanyi dan daya pengungkapan diri. 
- Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak menyeluruh dan bukan sekedar mengajar, spirit atau dasar-dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungan. 
- Nasheh Ulwan dapat dirangkum ke dalam lima pokok pikiran, sebagai berikut: 
a. Mendidik dengan Keteladanan (al-Taarbiyah bi al-Qudwah) 
b. Mendidik dengan Adat Kebiasaan (al-Tarbiyah bi al-Adah) 
c. Mendidik dengan nasihat (al-Tarbiyah bi al-Mau’idzhah). 
d. Pendidikan dengan Pengawasan (al-Tarbiyah bi al-Muldhazah) 
e. Metode Pemberian Hukuman (al-Tarbiyah bi al-Uqubah)

KP 2
Penerapan Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Permainan menurut Ki Hajar Dewantara adalah hal yang sangat penting untuk pendidikan yang banyak diberikan di Taman Indrya, Taman Anak, dan Taman Muda. Dengan permainan tradisional agar anak tetap dalam lingkungan kebudayaan bangsanya.
Esensi metode Montessori meliputi empat hal, yaitu semua pendidikan adalah pendidikan diri sendiri, kebebasan, ketertiban (termasuk hukuman), dan pengembangan indera (termasuk imajinasi). 
Ibnu Qoyim Al-Jauziyyah diantara metode yang paling tepat dalam mendidik dan mengajar anak usia dini adalah melalui pembiasaan dan suri tauladan. 
Guru dan orang tua memiliki peran dominan dalam memberikan contoh perilaku dan tutur kata yang baik serta memberi simulasi rangsangan kecerdasan otak dan daya kreatifitas anak.

PROFESIONAL
MERANCANG KEGIATAN BERMAIN DI TK

KP 3
Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik Bermain Sambil Belajar Dengan Berbagai Perkembangan Anak Usia Dini

Kurikulum 2013 PAUD dengan pendekatan saintifik penting karena :
1. Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analistis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
2. Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
3. Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
Metode pembelajaran di TK sesuai Permendikbud 146 Th 2014 : bercerita, demonstrasi, bercakap-cakap, pemberian tugas, sosio-drama/bermain peran, karya wisata, proyek, dan eksperimen.
Beberapa hal tentang pentingnya menggunakan prinsip holistik dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar anak, antara lain:
1) Secara langsung maupun tidak langsung bahwa berbagai dimensi perkembangan dan lingkungan yang menyertainya saling mempengaruhi dan memberikan dampak, baik negatif maupun positif pada anak.
2) Setiap fokus pertumbuhan dan perkembangan yang mempertimbangkan secara luas atas keterkaitan dengan bidang lainnya akan dapat mengoptimalkan tugas dan fungsi perkembangan yang sedang dan akan dijalani oleh anak tersebut.
3) Tindakan memfasilitasi dan membelajarkan perkembangan yang berpijak pada landasan holistik, akan lebih menghasilkan program yang lebih terencana,terukur, matang, dan komprehensif.

KP 4
Strategi Penerapan Bermain Untuk Mengembangkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Strategi pembelajaran di PAUD bertujuan untuk :
1.  mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional
2.  memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang sudah diorganisasikan
3.  membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi, kognisi, bahasa, fisik-motorik, maupun sosial emosional
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu :
1. Mengamati : Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. 
2. Menanya : Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
3. Mencoba : Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar. 
4. Mengasosiasi : Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi. 
5. Mengkomunikasikan : Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan

Modul C
PEDAGOGIK
Kurikulum Dan Program Pembelajaran TK

KP 1
Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Permendikbud RI Nomor 146 tahun 2014 pada lampiran III tentang KTSP PAUD. 
Kurikulum PAUD diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan (kompetensi inti, kompetensi dasar), bidang pengembangan dan penilaian, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan PAUD.
KTSP PAUD merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kondisi daerah, satuan PAUD, dan kebutuhan anak. 
Pengembangan kurikulum PAUD merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi pelaksanakan kurikulum pendidikan anak usia dini (0-6 tahun); Sedangkan implementasi kurikulum PAUD merupakan upaya mewujudkan/melaksanakan dan mengelola kurikulum pendidikan anak usia dini yang dalam hal ini diwujudkan melalui KTSP PAUD. 
Kerangka dasar kurikulum PAUD memuat tentang landasan pengembangan kurikulum PAUD, yakni Landasan filosofis, sosiologis, psiko-pedagogis, teoritis, dan yuridis. 
Struktur kurikulum 2013 PAUD memuat tentang muatan kurikulum kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), serta lama belajar berdasar kelompok usia anak.

KP 2
Penyusunan Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Perencanaan Program Semester (Prosem)
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat fleksibel.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan atau disingkat RPPM merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Perencanaan kegiatan mingguan dapat berbentuk jaringan tema atau format lain yang dikembangkan oleh satuan PAUD. Jaringan tema berisi projek- projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup serta penilaian.

PROFESIONAL
INDIKATOR CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK TK

KP 3
Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik Bermain Sambil Belajar Dengan Berbagai Perkembangan Anak Usia Dini

Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik dan terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
Fungsi Indikator Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini :
1) Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
2) Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
3) Indikator juga dapat:
a) Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
b) Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
c) Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
Indikator pencapaian perkembangan anak berfungsi untuk memantau perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara langsung baik sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran.
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri


KP 4
Strategi Penerapan Bermain Untuk Mengembangkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang agama dan moral : bentuk pengembangan nilai agama, bentuk pengembangan moral di TK.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang motorik dan kesehatan : motorik Kasar, motorik Halus. 
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang kognitif :  pembelajaran Matematika, pembelajaran Sains, indikator tingkat pencapain. perkembangan AUD dalam bidang bahasa,  mendengar, berbicara, prabaca-tulis.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang bahasa : mendengar, berbicara, prabaca – Tulis. 
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang sosial emosi :  pengembangan Sosial, pengembangan emosional.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang seni : eksplorasi, ekspresi, apresiasi

Modul D
PEDAGOGIK
PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN YANG MENDIDIK

 KP 1
Belajar Dan Pembelajaran Anak Tk

Belajar adalah proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan. Prinsip-prinsip belajar merupakan suatu ketentuan yang harus dilakukan anak ketika ia belajar 
Anak adalah pembelajar aktif. Ketika bergerak anak mencari stimulasi yang dapat meningkatkan kesempatan untuk belajar. Anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar. Anak secara energik mencari cara untuk menghasilkan potensi maksimum. 
Anak belajar dengan gaya yang berbeda. Ada yang tipe visual, tipe auditif dan tipe kinestetik. Anak belajar melalui bermain karena melalui bermain anak dapat memahami menciptakan memanipulasi simbol-simbol dan mentransformasi objek-objek tersebut. 
Syarat memilih strategi pembelajaran yaitu :
1. karakeristik tujuan pembelajaran apakah untuk pengembangan aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor. Atau apakah pembelajaran itu bertujuan untuk mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa dan estetika;
2. karakteristik anak sebagai peserta didik baik usia maupun kemampuannya; 
3. karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar atau di dalam ruangan;
4. karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada anak;
5. karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui pengarahan langsung. Semi kreatif dan kreatif.
Semua kriteria ini memberian implikasi bagi guru untuk memilih strategi pembelajaran yang paling tepat digunakan di Taman Kanak-Kanak. 

KP 2
Pengelolaan Lingkungan Belajar Di Taman Kanak-Kanak 

Pengelolaan lingkungan belajar bagi anak usia dini sangatlah penting baik indoor ataupun outdoor. Pengelolaan lingkungan belajar bagi anak usia dini adalah suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku anak usia dini, sehingga dapat terfasilitasi secara baik. Secara umum tujuan pengelolaan lingkungan belajar adalah untuk mewujudkan situasi yang kondusif untuk memfasilitasi perkembangan dan belajar anak secara maksimal sesuai dengan kebutuhan intelektual,fisik-motorik dan sosio-emosional, serta untukmenghilangkan berbagai hambatan yang akan mengganggu perkembangan danefektivitas belajar anak tersebut. Prinsip yang berorientasi pada optimalisasi perkembangan dan belajar anak, mengandung arti bahwa perkembangan dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai, terbaik, dan bermakna bagi kehidupan anak.
Sasaran pengelolaan lingkungan belajar dalam kelas atau indoor diawali dari pengenalan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat belajar bagi anak. Hal-hal yang menjadi perhatian minimal meliputi ukuran ruangan, arah ruangan, keadaan lantai, keadaan dinding, keadaan atap dan lain sebagainya yang diperlukan dalam pengelolaan lingkungan belajar.
Arena outdoor diharapkan ada tempat yang menantang bagi anak untuk bereksplorasi dan mengembangkan anak secara total


Modul D
PROFESIONAL
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DI TK

KP 3
Gambaran Umum Pengembangan Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak

Dalam Permendikbud nomor 137 tahun 2014 ada Standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak juga merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD.
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak kelompok usia 4–6 tahun pada enam lingkup perkembangan menjadi tujuan yang akan di capai dalam mengembangkan kegiatan pengembangan di TK. Menentukan tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua dari empat aspek, yaitu Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak. Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal, diperlukan dukungan di antaranya media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.

KP 4
Strategi Pembelajaran 6 (Enam) Bidang Pengembangan Di Taman Kanak-Kanak  

NAM meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain.
FM : Kesehatan dan Perilaku Keselamatan meliputi: motorik kasar (kemampuan gerakan tubuh secarasecara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincahlokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan), Motorik halus (kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk), Kesehatan dan perilaku keselamatan (BB, TB, LK sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya).
Bahasa : Aktif Reseptif (menerima pesan) berupa kegiatan menyimak dan membaca, dan keterampilan berbahasa Aktif Produktif (menyampaikan pesan) berupa kegiatan berbicara dan menulis.
Kognitif : Belajar dan pemecahan masalah (kemampuan memecahkan masalah sederhana), Berfikir logis (perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat), Berfikir simbolik (kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar).
Sosial emosional : kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, menghargai hak dan pendapat orang lain.
Seni : kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, mengapresiasi karya seni.


Modul E
PEDAGOGIK
 PEMANFAATAN TIK DI TK

KP 1
Pembelajaran Berbasisteknologi Informasi Dan Komunikasi Di Taman Kanak-Kanak

Pembelajaran berbasis teknologi dan informasi di TK diantaranya:(1) Berorientasi pada Kebutuhan Anak, (2) Berorientasi pada Perkembangan Anak, (3) Stimulasi Terpadu, (4) Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain, (5) Menggunakan Pendekatan Tematik, (6) Lingkungan Kondusif, (7) Menggunakan berbagai sumber media dan sumber belajar, (8) Pemanfaatan Teknologi Informasi, (9) Pembelajaran bersifat demokratis, (10) Mengembangkan Kecakapan Hidup, dan (11) Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Pengembangan kemampuan anak usia dini dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus tetap dilakukan dengan konsep pendidikan anak usia dini yaitu belajar sambil bermain. Materi belajar yang diberikan juga harus bervariasi dengan berbagai karakteristik Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagi media pembelajaran agar imajinasi dari anak tersebut berkembang.Sehingga semakin meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional mereka. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran pada anak di Taman Kanak-kanak berperan sebagai sarana dalam mempermudah proses pembelajaran agar lebih menyenangkan bagi anak. Dalam penggunaannya, hendaknya memperhatikan dampat positif maupun negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi anak.

KP 2
Jenis Dan Ragam Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. 
Teknologi Informasi dan komunikasi mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Adapun yang termasuk teknologi ini adalah : 
a. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware), maupun perangkat lunak (software) pendukungnya. 
b. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara, player video, dll. 
c. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail. 
Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI, dll.), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll. 

PROFESIONAL
PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KP 3
Pembelajaran Berbasisteknologi Informasi Dan Komunikasi Di Taman Kanak-Kanak

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK memberi banyak keuntungan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Salah satu media pembelajaran berbasis TIK yang banyak digunakan adalah media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint. Dengan adanya aplikasi ini guru dapat dengan cukup mudah untuk mengembangakan media pembelajaran.
Langkah–langkah dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan Microsoft PowerPoint adalah sebagai berikut :
- menambahkan gambar : 1. Kik Insert, 2. Klik Picture, 3. Cari folder file gambar pada komputer, 4. Klik gambar yang dipilih, 5. Klik OK.
- menambahkan suara atau movie : 1. KLik Insert, 2. Klik Icon Sound atau Movie, 3. Cari folder tempat file Sound atau movie, 4. Pilih sound atau movie yang akan dimasukan pada slide, 5. Klik Ok.
Terdapat banyak fitur yang dapat digunakan oleh pengembang untuk membuat media pembelajaran berbasis TIK.

KP 4
Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak

Proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak bertujuan untuk dapat memfasilitasi perkembangan anak dengan menggunakan berbagai metode maupun media pembelajaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak, baik aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Salah satu Teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan dalam proses pengembangan perkembangan anak usia TK, ialah software pendidikan yang khusus untuk anak, misalnya : sistem operasi yang didalamnya terdapat program pendidikan. Guru dapat menggunakan fasilitas permainan dalam sistem operasi android pada gadget (perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti laptop, notebook, netbook, handphone, tablet, kamera, dan lain sebagainya).