Sabtu, 30 Juni 2018

Resume Modul Guru Pembejar Taman Kanak-kanak

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada tahun 2015 yang lalu pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Uji Kompetensi Guru. Dalam buku pedoman pelaksanaan UKG Kemdikbud Klik di sini tersebut dijelaskan bahwa latar belakang kegiatan itu dilaksanakan adalah guna mencapai tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran serta pendidik yang profesional. Maka sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, profesionalisme guru dituntut terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.

Secara filosofis untuk mendapatkan hasil pendidikan yang berkualitas maka dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas juga. Maka dengan dilaksanakan uji kompetensi guru pemerintah dapat memperoleh informasi tentang gambaran kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik dan profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, mendapatkan peta kompetensi guru yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan jenis pendidikan dan pelatihan yang harus diikuti oleh guru dalam program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan pemerintah memperoleh hasil UKG yang merupakan bagian dari penilaian kinerja guru dan akan menjadi bahan pertimbangan penyusunan kebijakan dalam memberikan penghargaan dan apresiasi kepada guru.

Maka pada tahun 2015 yang lalu para guru baik PNS maupun swasta dijaring dalam kegiatan UKG dengan pelaksanaan tes kompetensi pedagogik dan profesional secara online di Tempat Uji Kompetensi. Dari hasil UKG tersebut, pada tahun 2016 diluncurkannya Program Guru Pembelajar oleh Mentri Pendidikan Anies Baswedan. Program Guru Pembelajar tersebut merupakan kegiatan diklat guru untuk meningkatkan kompetensinya setelah mengetahui 10 peta kompetensi yang didapatkannya dari UKG. Seiring dengan berjalannya waktu Program Guru Pembelajar berganti nama Pengembangan Keprofesian Berkelajutan. walaupun rangkaian diklat yang harus dijalani oleh guru guna memperbaiki atau meningkatkan kompetensinya masih sama dengan program sebelumnya.

Salah satu sasaran dari program peningkatan kompetensi tersebut adalah guru taman kanak-kanak. Sejumlah 252.631 guru TK mengikuti UKG 2015 tersebut. Sehingga sampai saat ini para guru tersebut dituntut untuk senantiasa belajar. Tiap tahun diharapkan ada 2 modul yang bisa diselesaikan, rangkaian diklat yang diakhiri posttest di tempat uji kompetensi.

Berikut ini ringkasan materi 10 Modul kompetensi guru Taman Kanak-kanak.

Modul A 
PEDAGOGIK : KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

KP 1
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Pertumbuhan lebih berorientasi pada perubahan secara fisik sedangkan perkembangan lebih mengarah pada perubahan secara psikologis.
Beberapa Prinsip-prinsip Perkembangan :
a. Perkembangan berlangsung secara kontinyu dan tidak terputus
b. Perkembangan berlangsung dalam urutan terpola
c. Irama dan tempo perkembangan bersifat individual
d. Perkembangan bergerak dari yang umum ke yang khusus
Faktor-fator yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan :
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
Faktor-fator yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan :
a. Faktor internal (hereditas, proses selama kehamilan)
b. Faktor eksternal (gizi, gangguan fisik, lingkungan keluarga)
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian anak, karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi

KP 2
Tugas Perkembangan Anak Tk
6 Lingkup perkembangan anak usia dini sesuai dengan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 : nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan perkembangan seni.
Nilai-nilai agama dan moral berkaitan : cara anak mengenal, menirukan, dan mencontoh berbagai aktifitas keagamaan sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
Fisik : motorik halus, kasar, dan kesehatan dan perilaku keselamatan. 
Kognitif : belajar dan pemecahan masalah, berfikir logis, dan berfikir simbolik.
Bahasa : memahami bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. 
Sosial-emosional : berkaitan dengan cara anak ketika berinteraksi dengan temannya, berinteraksi dengan mainannya, dan berinteraksi dengan orang dewasa di lingkungannya. Secara umum meliputi meliputi kesadaran diri, tanggung jawab diri sendiri dan orang lain, dan perilaku prososial.
Seni : anak mampu menikmati alunan lagu atau suara dan anak tertarik dengan kegiatan seni 
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dalam Permendikbud 137 tahun 2014 terbagi menjadi 4 kelompok usia

PROFESIONAL
MASALAH DAN PENANGANAN ANAK 

KP 3
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini. Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yang menurut hasil deteksi dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal. (Permendikbud Nomor 146 tahun 2014)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh Sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang dengan teknik pengukuran antropometri.
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik (mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu), motoric (gerakan motoric kasar dan halus), kognitif (pengetahuan kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas. 
Skrining perkembangan dengan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) Skrining dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, petugas PAUD terlatih.
GPPH adalah gangguan perilaku yang timbul pada anak dengan pola gejala restless atau tidak bisa diam, inattentive atau tidak dapat memusatkan perhatian dan perilaku impulsif

KP 4
Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini Dan Penanganannya

Permasalahan pada anak (Saomah ; 2004) : fisik, psiko-sosial dan masalah belajar.
Gangguan dalam perkembangan fisik pada anak usia dini meliputi, gangguan fungsi panca indra, cacat tubuh, kegemukan, gangguan gerakan meniru (stereotipik) dan malnutrisi (kurang gizi). 
Gangguan perkembangan motorik anak dibagi menjadi gangguan motorik kasar dan motorik halus. Gangguan motorik kasar meliputi: gangguan keseimbangan tubuh, reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik. Sedangkan gangguan dalam motorik halus meliputi : anak belum bisa menggambar bentuk bermakna dan anak belum bisa mewarnai dengan rapi. Penanganannya dengan pengukuran antropometri, tes Denver dan stimulasi agar perkembangan FM lebih baik.
Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila indra penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan terhambat. Melalui indra penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan menunjang perkembangan kognitifnya.
Pendengaran merupakan bagian penting yang mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial dan emosi anak. Gangguan pendengaran ringan atau sebagian dapat mempengaruhi kemampuan anak berbicara dan memahami bahasa.
Gangguan perkembangan bahasa : Disfasia, Afasia, gagap.
Gangguan psiko-sosial : agresivitas, cemas, temper tantrum, gangguan pemusatan perhatian, dan hiperaktif.
Gangguan kesulitan belajar : disleksia, disgrafia dan diskalkulia


Modul B
PEDAGOGIK
TEORI BERMAIN ANAK USIA DINI

KP 1
Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Teori-teori bermain dan perkembangan AUD berdasarkan :
- Ki Hadjar Dewantara, memandang bermain bagi anak merupakan kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Kekuatan kodrati yang ada pada anak ini tiada lain adalah segala kekuatan dalam kehidupan lahir dan batin anak yang ada karena kekuasaan kodrat (karena faktor pembawaan atau keturunan yang ditakdirkan secara ajali). 
- John Dewey secara singkat dirangkum oleh Kneller sebagai berikut: 
a. Pendidikan itu seharusnya “kehidupan” itu sendiri bukan persiapan untuk hidup. 
b. Belajar harus dikaitkan secara langsung dengan minat anak. 
c. Belajar melalui pemecahan masalah (problem solving) harus didahulukan dari pada pengulangan mata pelajaran secara ketat. 
d. Peran guru bukan untuk menunjukkan, tetapi untuk membimbing. 
e. Sekolah harus meningkatkan upaya kerjasama, bukan bersaing. 
f. Hanya cara demokratislah yang sesungguhnya dapat meningkatkan peran ide dan personalitas anak secara bebas, karena itu diperlukan bagi kondisi pertumbuhan anak yang benar.
- Froebel sependapat dengan Pestalozzi bahwa anak-anak sejak lahir memiliki kemampuan khusus masing-masing, tetapi ia menyatakan pula bahwa perkembangan, kemampuan, dan pemenuhan kebutuhan diri berasal dari dorongan hati anak tersebut melalui aktivitas yang dilakukannya secara spontan. Dikatakan pula bahwa, berpikir adalah suatu aktivitas otak dan berpikir terdapat pula dalam bentuk-bentuk perbuatan yang lain, seperti bermain, bersikap, bercakap-cakap, menyanyi dan daya pengungkapan diri. 
- Montessori beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu perkembangan anak menyeluruh dan bukan sekedar mengajar, spirit atau dasar-dasar kemanusiaan itu berkembang melalui interaksi antara anak dengan lingkungan. 
- Nasheh Ulwan dapat dirangkum ke dalam lima pokok pikiran, sebagai berikut: 
a. Mendidik dengan Keteladanan (al-Taarbiyah bi al-Qudwah) 
b. Mendidik dengan Adat Kebiasaan (al-Tarbiyah bi al-Adah) 
c. Mendidik dengan nasihat (al-Tarbiyah bi al-Mau’idzhah). 
d. Pendidikan dengan Pengawasan (al-Tarbiyah bi al-Muldhazah) 
e. Metode Pemberian Hukuman (al-Tarbiyah bi al-Uqubah)

KP 2
Penerapan Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Permainan menurut Ki Hajar Dewantara adalah hal yang sangat penting untuk pendidikan yang banyak diberikan di Taman Indrya, Taman Anak, dan Taman Muda. Dengan permainan tradisional agar anak tetap dalam lingkungan kebudayaan bangsanya.
Esensi metode Montessori meliputi empat hal, yaitu semua pendidikan adalah pendidikan diri sendiri, kebebasan, ketertiban (termasuk hukuman), dan pengembangan indera (termasuk imajinasi). 
Ibnu Qoyim Al-Jauziyyah diantara metode yang paling tepat dalam mendidik dan mengajar anak usia dini adalah melalui pembiasaan dan suri tauladan. 
Guru dan orang tua memiliki peran dominan dalam memberikan contoh perilaku dan tutur kata yang baik serta memberi simulasi rangsangan kecerdasan otak dan daya kreatifitas anak.

PROFESIONAL
MERANCANG KEGIATAN BERMAIN DI TK

KP 3
Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik Bermain Sambil Belajar Dengan Berbagai Perkembangan Anak Usia Dini

Kurikulum 2013 PAUD dengan pendekatan saintifik penting karena :
1. Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analistis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
2. Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
3. Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberitahu.
Metode pembelajaran di TK sesuai Permendikbud 146 Th 2014 : bercerita, demonstrasi, bercakap-cakap, pemberian tugas, sosio-drama/bermain peran, karya wisata, proyek, dan eksperimen.
Beberapa hal tentang pentingnya menggunakan prinsip holistik dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar anak, antara lain:
1) Secara langsung maupun tidak langsung bahwa berbagai dimensi perkembangan dan lingkungan yang menyertainya saling mempengaruhi dan memberikan dampak, baik negatif maupun positif pada anak.
2) Setiap fokus pertumbuhan dan perkembangan yang mempertimbangkan secara luas atas keterkaitan dengan bidang lainnya akan dapat mengoptimalkan tugas dan fungsi perkembangan yang sedang dan akan dijalani oleh anak tersebut.
3) Tindakan memfasilitasi dan membelajarkan perkembangan yang berpijak pada landasan holistik, akan lebih menghasilkan program yang lebih terencana,terukur, matang, dan komprehensif.

KP 4
Strategi Penerapan Bermain Untuk Mengembangkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Strategi pembelajaran di PAUD bertujuan untuk :
1.  mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional
2.  memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang sudah diorganisasikan
3.  membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi, kognisi, bahasa, fisik-motorik, maupun sosial emosional
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu :
1. Mengamati : Mengamati dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. 
2. Menanya : Menanya untuk membangun pengetahuan peserta didik secara faktual, konseptual, dan prosedural, hingga berpikir metakognitif, dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas.
3. Mencoba : Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas, dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar. 
4. Mengasosiasi : Mengasosiasi dapat dilakukan melalui kegiatan menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi. 
5. Mengkomunikasikan : Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui presentasi, membuat laporan

Modul C
PEDAGOGIK
Kurikulum Dan Program Pembelajaran TK

KP 1
Teori Bermain Dan Perkembangan Anak Usia Dini Berdasarkan Konsep Barat, Timur, Dan Agama

Permendikbud RI Nomor 146 tahun 2014 pada lampiran III tentang KTSP PAUD. 
Kurikulum PAUD diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan (kompetensi inti, kompetensi dasar), bidang pengembangan dan penilaian, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan PAUD.
KTSP PAUD merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di satuan pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kondisi daerah, satuan PAUD, dan kebutuhan anak. 
Pengembangan kurikulum PAUD merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi pelaksanakan kurikulum pendidikan anak usia dini (0-6 tahun); Sedangkan implementasi kurikulum PAUD merupakan upaya mewujudkan/melaksanakan dan mengelola kurikulum pendidikan anak usia dini yang dalam hal ini diwujudkan melalui KTSP PAUD. 
Kerangka dasar kurikulum PAUD memuat tentang landasan pengembangan kurikulum PAUD, yakni Landasan filosofis, sosiologis, psiko-pedagogis, teoritis, dan yuridis. 
Struktur kurikulum 2013 PAUD memuat tentang muatan kurikulum kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), serta lama belajar berdasar kelompok usia anak.

KP 2
Penyusunan Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Perencanaan Program Semester (Prosem)
Perencanaan program semester berisi daftar tema satu semester termasuk alokasi waktu setiap tema dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat fleksibel.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) 
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan atau disingkat RPPM merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. Perencanaan kegiatan mingguan dapat berbentuk jaringan tema atau format lain yang dikembangkan oleh satuan PAUD. Jaringan tema berisi projek- projek yang akan dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) 
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan perencanaan program harian yang akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari atau sesuai dengan program lembaga. Komponen RPPH, antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema, alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup serta penilaian.

PROFESIONAL
INDIKATOR CAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK TK

KP 3
Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik Bermain Sambil Belajar Dengan Berbagai Perkembangan Anak Usia Dini

Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik dan terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
Fungsi Indikator Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini :
1) Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya
2) Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
3) Indikator juga dapat:
a) Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
b) Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
c) Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
Indikator pencapaian perkembangan anak berfungsi untuk memantau perkembangan anak dan bukan untuk digunakan secara langsung baik sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran.
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri


KP 4
Strategi Penerapan Bermain Untuk Mengembangkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang agama dan moral : bentuk pengembangan nilai agama, bentuk pengembangan moral di TK.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang motorik dan kesehatan : motorik Kasar, motorik Halus. 
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang kognitif :  pembelajaran Matematika, pembelajaran Sains, indikator tingkat pencapain. perkembangan AUD dalam bidang bahasa,  mendengar, berbicara, prabaca-tulis.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang bahasa : mendengar, berbicara, prabaca – Tulis. 
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang sosial emosi :  pengembangan Sosial, pengembangan emosional.
Indikator tingkat pencapaian perkembangan AUD dalam bidang seni : eksplorasi, ekspresi, apresiasi

Modul D
PEDAGOGIK
PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN YANG MENDIDIK

 KP 1
Belajar Dan Pembelajaran Anak Tk

Belajar adalah proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan. Prinsip-prinsip belajar merupakan suatu ketentuan yang harus dilakukan anak ketika ia belajar 
Anak adalah pembelajar aktif. Ketika bergerak anak mencari stimulasi yang dapat meningkatkan kesempatan untuk belajar. Anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar. Anak secara energik mencari cara untuk menghasilkan potensi maksimum. 
Anak belajar dengan gaya yang berbeda. Ada yang tipe visual, tipe auditif dan tipe kinestetik. Anak belajar melalui bermain karena melalui bermain anak dapat memahami menciptakan memanipulasi simbol-simbol dan mentransformasi objek-objek tersebut. 
Syarat memilih strategi pembelajaran yaitu :
1. karakeristik tujuan pembelajaran apakah untuk pengembangan aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor. Atau apakah pembelajaran itu bertujuan untuk mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa dan estetika;
2. karakteristik anak sebagai peserta didik baik usia maupun kemampuannya; 
3. karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar atau di dalam ruangan;
4. karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada anak;
5. karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui pengarahan langsung. Semi kreatif dan kreatif.
Semua kriteria ini memberian implikasi bagi guru untuk memilih strategi pembelajaran yang paling tepat digunakan di Taman Kanak-Kanak. 

KP 2
Pengelolaan Lingkungan Belajar Di Taman Kanak-Kanak 

Pengelolaan lingkungan belajar bagi anak usia dini sangatlah penting baik indoor ataupun outdoor. Pengelolaan lingkungan belajar bagi anak usia dini adalah suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku anak usia dini, sehingga dapat terfasilitasi secara baik. Secara umum tujuan pengelolaan lingkungan belajar adalah untuk mewujudkan situasi yang kondusif untuk memfasilitasi perkembangan dan belajar anak secara maksimal sesuai dengan kebutuhan intelektual,fisik-motorik dan sosio-emosional, serta untukmenghilangkan berbagai hambatan yang akan mengganggu perkembangan danefektivitas belajar anak tersebut. Prinsip yang berorientasi pada optimalisasi perkembangan dan belajar anak, mengandung arti bahwa perkembangan dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai, terbaik, dan bermakna bagi kehidupan anak.
Sasaran pengelolaan lingkungan belajar dalam kelas atau indoor diawali dari pengenalan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat belajar bagi anak. Hal-hal yang menjadi perhatian minimal meliputi ukuran ruangan, arah ruangan, keadaan lantai, keadaan dinding, keadaan atap dan lain sebagainya yang diperlukan dalam pengelolaan lingkungan belajar.
Arena outdoor diharapkan ada tempat yang menantang bagi anak untuk bereksplorasi dan mengembangkan anak secara total


Modul D
PROFESIONAL
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DI TK

KP 3
Gambaran Umum Pengembangan Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak

Dalam Permendikbud nomor 137 tahun 2014 ada Standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang merupakan acuan untuk mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak juga merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD.
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak kelompok usia 4–6 tahun pada enam lingkup perkembangan menjadi tujuan yang akan di capai dalam mengembangkan kegiatan pengembangan di TK. Menentukan tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua dari empat aspek, yaitu Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak. Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal, diperlukan dukungan di antaranya media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.

KP 4
Strategi Pembelajaran 6 (Enam) Bidang Pengembangan Di Taman Kanak-Kanak  

NAM meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap agama orang lain.
FM : Kesehatan dan Perilaku Keselamatan meliputi: motorik kasar (kemampuan gerakan tubuh secarasecara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincahlokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan), Motorik halus (kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk), Kesehatan dan perilaku keselamatan (BB, TB, LK sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya).
Bahasa : Aktif Reseptif (menerima pesan) berupa kegiatan menyimak dan membaca, dan keterampilan berbahasa Aktif Produktif (menyampaikan pesan) berupa kegiatan berbicara dan menulis.
Kognitif : Belajar dan pemecahan masalah (kemampuan memecahkan masalah sederhana), Berfikir logis (perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat), Berfikir simbolik (kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar).
Sosial emosional : kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, menghargai hak dan pendapat orang lain.
Seni : kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, mengapresiasi karya seni.


Modul E
PEDAGOGIK
 PEMANFAATAN TIK DI TK

KP 1
Pembelajaran Berbasisteknologi Informasi Dan Komunikasi Di Taman Kanak-Kanak

Pembelajaran berbasis teknologi dan informasi di TK diantaranya:(1) Berorientasi pada Kebutuhan Anak, (2) Berorientasi pada Perkembangan Anak, (3) Stimulasi Terpadu, (4) Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain, (5) Menggunakan Pendekatan Tematik, (6) Lingkungan Kondusif, (7) Menggunakan berbagai sumber media dan sumber belajar, (8) Pemanfaatan Teknologi Informasi, (9) Pembelajaran bersifat demokratis, (10) Mengembangkan Kecakapan Hidup, dan (11) Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Pengembangan kemampuan anak usia dini dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus tetap dilakukan dengan konsep pendidikan anak usia dini yaitu belajar sambil bermain. Materi belajar yang diberikan juga harus bervariasi dengan berbagai karakteristik Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagi media pembelajaran agar imajinasi dari anak tersebut berkembang.Sehingga semakin meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional mereka. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran pada anak di Taman Kanak-kanak berperan sebagai sarana dalam mempermudah proses pembelajaran agar lebih menyenangkan bagi anak. Dalam penggunaannya, hendaknya memperhatikan dampat positif maupun negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi anak.

KP 2
Jenis Dan Ragam Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. 
Teknologi Informasi dan komunikasi mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Adapun yang termasuk teknologi ini adalah : 
a. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware), maupun perangkat lunak (software) pendukungnya. 
b. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara, player video, dll. 
c. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail. 
Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI, dll.), maupun perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll. 

PROFESIONAL
PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KP 3
Pembelajaran Berbasisteknologi Informasi Dan Komunikasi Di Taman Kanak-Kanak

Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK memberi banyak keuntungan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Salah satu media pembelajaran berbasis TIK yang banyak digunakan adalah media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint. Dengan adanya aplikasi ini guru dapat dengan cukup mudah untuk mengembangakan media pembelajaran.
Langkah–langkah dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan Microsoft PowerPoint adalah sebagai berikut :
- menambahkan gambar : 1. Kik Insert, 2. Klik Picture, 3. Cari folder file gambar pada komputer, 4. Klik gambar yang dipilih, 5. Klik OK.
- menambahkan suara atau movie : 1. KLik Insert, 2. Klik Icon Sound atau Movie, 3. Cari folder tempat file Sound atau movie, 4. Pilih sound atau movie yang akan dimasukan pada slide, 5. Klik Ok.
Terdapat banyak fitur yang dapat digunakan oleh pengembang untuk membuat media pembelajaran berbasis TIK.

KP 4
Strategi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak

Proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak bertujuan untuk dapat memfasilitasi perkembangan anak dengan menggunakan berbagai metode maupun media pembelajaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak, baik aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Salah satu Teknologi informasi dan komunikasi yang dapat digunakan dalam proses pengembangan perkembangan anak usia TK, ialah software pendidikan yang khusus untuk anak, misalnya : sistem operasi yang didalamnya terdapat program pendidikan. Guru dapat menggunakan fasilitas permainan dalam sistem operasi android pada gadget (perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus, seperti laptop, notebook, netbook, handphone, tablet, kamera, dan lain sebagainya).


Modul F
PEDAGOGIK
Media dan Sumber Belajar TK

KP 1
Pengembangan Sarana Kegiatan Dan Sumber Belajar Di TK

Sumber belajar adalah segala macam bahan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. 
Macam-macam sumber belajar adalah (1) tempat sumber belajar alamiah, (2) perpustakaan sebagai sumber belajar, (3) narasumber belajar, (4) media cetak, (5) alat peraga, (6)tempat yang dikunjungi oleh anak/karyawisata, (7) ruang sumber belajar. 
Prinsip pengadaan sarana dan prasarana di Taman Kanak-Kanak berdasarkan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, pasal 31 dan 32. meliputi:aman,bersih, sehat, nyaman, dan indah;sesuai dengan tingkat perkembangan anak;memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, danbenda lainnya yanglayak pakai serta tidak membahayakan kesehatan anak. 
Upaya pengelolaan sumber belajar ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan bagi anak usia dini. Upaya tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, pemilihan, penyimpanan dan pemeliharaan serta evaluasi penggunaannya. 
Pemanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak usia dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial dan pengetahuan budaya, perkembangan emosional serta intelektual. 

KP 2
Media Pembelajaran Di TK    

Media/Medium/Perantara/Pengantar : perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan pembelajaran adalah usaha untuk menjadikan individu atau orang lain melakukan kegiatan belajar. 
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik bisa berupa benda-benda, baik alat maupun bahan yang berisi pesan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yakni : 
a. Unsur pesan (software) adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari anak; 
b. Unsur perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan tersebut. 
Tujuan media pembelajaran adalah membantu anak didik dalam belajar agar lebih cepat mengetahui, memahami, dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi yang dipelajarinya, sehinggatercipta suasana pembelajaran yang menarik, aktif, efektif, dan efisien. 

PROFESIONAL
BERMAIN SAMBIL BELAJAR DI TK

KP 3
Pengembangan Potensi Kreativitas Anak Di Tk Melalui Bermain sambil belajar

Kemampuan dalam empat bidang sebagai berikut : 
a. keterampilan motorik, seperti gerakan kepala, lengan, kaki, tangan dan jari; 
b. keterampilan komunikasi, seperti bicara atau menunjukkan kebutuhan-kebutuhan dengan cara lain (tanda-tanda, gerak tubuh  dan mata, ekspresi wajah) serta memahami apa yang orang lain katakan; 
c. keterampilan membantu diri, seperti makan, mencuci tangan dan berpakaian; 
d. keterampilan akademik, seperti mendengarkan, menempuh giliran, menggambar, membaca dan menulis. 
Kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta, yang selanjutnya diartikan (a) kelancaran menanggapi suatu masalah, ide dan materi, (b) mudah menyesuaikan diri terhadap setiap situasi, (c) memiliki keaslian dalam membuat tanggapan, karya yang lain daripada yang lainnya, dan (d) mampu berpikir secara integral, mampu menghubungkan satu dengan yang lain. 
Pembelajaran di TK prinsipnya adalah “Bermain Sambil Belajar, Belajar SerayaBermain”. Dengan bermain anak menemukan dan mendapatkan pengalaman dari dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya, maka pembelajaran mesti dibungkus dalam permainan. 
Proses pengembangan dan pembelajaran anak usia dini hendaknya dilakukan melalui permainan yang tematik dan holistik. 
Esensi Bermain adalah aktif, menyenangkan, sukarela (motivasi internal), memiliki aturan, simbolik. 

KP 4
Pengembangan Materi Pembelajaran Anak Usia Dini Di TK

Muatan materi pembelajaran di TK diuraikan berdasarkan kompetensi dasar yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014, sebagai bahan yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian perkembangan anak dalam lingkup perkembangan.

Pentingnya memahami pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar :
a. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak 
b. Memperluas pengalaman bermain yang bermakna 
c. Menumbuhkan minat belajar anak 

Langkah-langkah dalam menyusun materi pempelajaran di Taman Kanak-Kanak adalah sebagai berikut : 
a. Pahami inti muatan dari setiap kompetensi dasar. Kemampuan apa yang diharapkan dari KD tersebut. 
b. Pahami keluasan cakupan materi yang termuat dalam KD 
c. Pahami kedalaman materi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. 
d. Sesuaikan dengan visi yang ingin diwujudkan dan Tujuan yang ingin dicapai pada anak didik selama belajar di PAUD. 

Modul G

PEDAGOGIK
KOMUNIKASI EFEKTIF DI TK

KP 1
Konsep Komunikasi Efektif Di Tk

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atara dua orang atau lebih dan terjadi umpan balik sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Unsur komunikasi : 
1. Komunikator/sender/pengirim,
2. Komunikan/Receiver/Penerima, 
3. Channel/saluran/media.
Komponen komunikasi terdri dari encoding, decoding, konteks, bahasa tubuh atau body language, pikiran terbuka, mendengar aktif, dan refleksi.
Fungsi Komunikasi : untuk menampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Secara singkat, komunikasi terdiri dari komunikasi verbal (lisan) dan non-verbal non verbal (ekspresi wajah, isyarat, gerak tubuh, gambar atau simbol, dan tulisan). Komunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal yang keduanya bisa dilakukan secara intrapersonal dan interpersonal.
Komunikasi efektif (effective communications) adalah komunikasi yang tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuandengan melibatkan kejelasan, perkataan langsung, dan aktif mendengarkan (clear, direct speech, active listening). Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi (menjadi tahu/paham).

KP 2
Komunikasi Guru Dengan Peserta Didik Anak Usia Dini      

Kompetensi pedagogic guru pada pendidikan anak usia dini adalah guru harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun. Komunikasi efektif (effective communications) adalah komunikasi yang tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuan. 
Menjalin komunikasi efektif dengan anak dengan memperhatikan hal-hal sbb : 
a. Maksud yang hendak dikomunikasikan, 
b. Cara mengomunikasikan, dan 
c. Maksud bisa diterima 
Komunikasi efektif itu melibatkan kejelasan, perkataan langsung, dan aktif mendengarkan (clear, direct speech, active listening). Komunikasi dikatakan efektifjika informasi, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Dengan komunikasi empatik akan terjadi hubungan emosional yang sangat dekat dan harmonis antara guru dengan peserta didik.
Strategi komunikasi merupakan rencana yang disusun dan ditetapkan untuk mencapai tujuan dari komunikasi. Tujuan dari komunikasi adalah agar pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan difahami oleh anak. Pesan yang hendak disampaikan oleh guru terhadap anak berupa program-program pengembangan untuk mencapai Standard Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).
Strategi berkomunikasi dengan anak usia dini dimulai dengan kejelasan perencanaan terkait dengan rumus 5W + 1H.

PROFESIONAL
KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA

KP 3
Konsep Komunikasi Efektif Di Tk

Guru harus memiliki sikap empati, artinya guru memiliki kemampuan menangkap perasaan dan pikiran orang tua peserta didik dan menempatkan perasaan serta pikirannya dalam sudut pandang orang tua. Guru juga haeus bersikap terbuka untuk dihubungi dan menerima informasi atau saran-saran dari oaring tua.
Teknik komunikasi yang digunakan :
1. Laporan berkala dari guru ke orang tua 
2. Curriculum Nights 
3. Kunjungan ke rumah 
4. Telepon 
5. Kalendar Tahunan Sekolah 
6. Menyampaikan informasi pada koran lokal 
7. Mengundang pakar di bidang pendidikan dan pengasuhan anak 
8. Homework Hotline 
9. Workshop (Lokakarya) 
10. Komunikasi yang secara langsung difokuskan kepada orang tua 
Selanjutnya komunikasi guru dengan orang tua dilakukan ketika melaporkan Mengkomunikasikan hasil penilaian tingkat pencapaian perkembangan anak dalam bentuk buku Laporan (LPPA). Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik.
Ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan guru dalam pelaporan: 
1. Menentukan bentuk laporan 
2. Menuliskan isi laporan 
3. Melaksanakan pertemuan dengan orang tua anak 
4. Menyampaikan laporan kepada orang tua atau wali anak. 

KP 4
Merancang Kegiatan Pengembangan Nilai Moral Dan Agama

Proses pembinaan dan pengembangan nilai-nilai agama bagi anak usia Taman Kanak-kanak, muatan materi pembelajarannya harus bersifat aflikatif, enjoyable, dan mudah ditiru. Metode yang dapat digunakan untuk pengembangan nilai agama kepada anak-anak, diantaranya adalah metode bermain, bercakap-cakap, demonstrasi, proyek, bercerita, pemberian tugas. uswah hasanah atau keteladanan, dan sebagainya.
Program tersebut mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain. Bentuk Pengembangan nilai agama dan moral Untuk mencapai keberhasilan pengembangan nilai agama dan moral maka guru dapat melakukannya melalui bentuk kegiatan terprogram, kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan keteladanan.
Adapun Ruang lingkup pengembangan nilai agama dan moral yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).

KP 5
Merancang Kegiatan Pengembangan Sosial Emosional    

Perkembangan sosial anak berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Agar anak memiliki kemampuan bersosialisasi maka diperlukan adanya pendidikan atau bimbingan orang tua di rumah dan guru di sekolah. Demikian juga dengan pengembangan emosi anak, karena emosi merupakan bentuk komunikasi yang dipergunakan anak untuk menyampaikan perasaan, kebutuhan atau keinginannya kepada orang lain. Oleh karenanya pengembangan nilai sosial dan emosional merupakan upaya untuk membantu anak agar memiliki dasar-dasar nilai sosial dan emosional yang baik. 
Berdasarkan uraian tersebut di atas, muatan materi pembelajaran nilai sosial dan emosional harus bersifat aflikatif, enjoyable, dan mudah ditiru. 
Secara umum, lingkup Perkembangan nilai sosial dan emosional bagi anak usia 4 – 5 tahun dan 5 – 6 tahun adalah kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain, dan perilaku prososial. Hal itu dimuat dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA).
Metode Pengembangan Sosial Anak TK dapat melalui Pengelompokan Anak, Modeling dan Imitating, dan Belajar Berbagi. Dalam kegiatan bermain, terdapat lima tingkatan dalam bermain sosial, yaitu bermain solitaire, bermain sebagai penonton atau pengamat, bermain parallel, bermain asosiatif, dan bermain kooperatif. sementara itu metode Pengembangan Emosional Anak TK dilaksanakan melalui Bernyanyi dan Bermain Musik, Bermain Peran, Permainan Hand Puppet (Boneka Tangan), Latihan Relaksasi dan Meditasi dengan Musik, dan Bercerita 
Implementasi metode, baik metode pengembangan sosial maupun pengembangan emosional di TK, dapat dilakukan melalui Kegiatan Rutin, Kegiatan spontan, dan Kegiatan keteladanan. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dalam pelaksanaannya diawali dengan adanya perencanaan atau program dari guru dalam kegiatan pembelajaran.

Modul H
PEDAGOGIK
KONSEP DAN TEKNIK PENILAIAN DI TK

KP 1
Konsep Dasar Penilaian di TK

Suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu disebut Penialaian PAUD. 
Penilaian autentik adalah penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan. 
Tujuan penilaian proses dan hasil belajar di PAUD :
a. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di PAUD 
b. Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal. 
c. Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD. 
d. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.
Prinsip penilaian di Taman Kanak-Kanak: 1. Mendidik, 2. Berkesinambungan, 3. Objektif, 4. Akuntabel, 5. Transparan, 6. Sistematis, 7. Menyeluruh, 8. Bermakna. 
Manfaat penilaian di Taman Kanak-Kanak 
a. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian perkembangan anak 
b. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. 
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap perrtumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. 
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 


KP 2
Teknik dan Instrumen Penilaian di TK

Teknik penilaian catatan hasil karya 
Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk karya nyata melalui kemandirian atau kerjasama dengan kreatif, dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak 
Teknik penilaian catatan anekdot 
Catatan anekdot digunakan untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak
Teknik penilaian skala capaian perkembangan 
Skala capaian perkembangan harian anakrating scale adalah checklist yang diturunkan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang memuat indikator pencapaian perkembangan anak yang sudah ditetapkan sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam RPPH.
Portofolio 
Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Praktik penggunaan instrument penilaian di TK 
Semua data/informasi tentang anak yang telah terkumpul di dalam portofolio perlu diolah untuk dianalisis.Lakukan pengolahan secara berkala

PROFESIONAL
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DI TK

KP 3
Penilaian Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Dasar pelaksanaan dan mekanisme penilaian mengacu pada Standar PAUD yakni Permendikbud nomor 137/ 2014 pasal 18 dan Permendikbud nomor 146/2014. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Penilaian perkembangan anak mengukur kompetensi dasar di setiap lingkup perkembangan dengan menggunakan tolok ukur indikator perkembangan per kelompok usia. 
Tuntutan kurikulum 2013 untuk penilaian antara lain yaitu : 
1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran; 
2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengamati, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan; 
3. Penilaiana autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran 
4. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik.

KP 4
Pelaporan Penilaian Di TK

Pelaporan Penilaian adalah kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam waktu tertentu. 
Laporan penilaian bermanfaat sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk memahami anaknya. Melalui laporan penilaian orang tua dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan anaknya dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 
Pelaporan di TK berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak. Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. 
Pelaporan pertumbuhan berupa kesimpulan pertumbuhan berupa BB, TB, LK, panca indera, kesehatan secara umum
Pelaporan perkembangan anak berupa uraian simpulan kemajuan perkembangan anak berdasarkan kompetensi yang dicapai anak meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai taraf BSB, BSH, MB, dan BB.
Tindak lanjut penilaian : 
1. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri. 
2. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program, metoda, jenis aktivitas, dsb. 
3. Mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk mendiskusikan dan melakukan tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak. 
4. Pendidik merujuk keterlambatan perkembangan anak kepada ahlinya melalui orang tua. 
5. Merencanakan program pelayanan untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus 

Modul I
PEDAGOGIK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI TK

KP 1
Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas Di Tk

Penelitian Tindakan Kelas adalahbentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosialsecara profesional (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiahdengan keteladanan dan profesional mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya dan etos kerja dalam prinsip belajar mengajar 
Dilihat dari tujuannya, penelitian tindakan dibagi ke dalam tiga area yaitu; 
1. untuk memperbaiki praktik;
2. untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksana- kannya; 
3. untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan

KP 2
Penyusunan Proposal Ptk Di Tk

Proposal PTK adalah merupakan suatu usulan dalam suatu penelitian di mana penelitian tindakan kelas itu untuk memecahkan masalah yang timbul di kelas dengan pembelajarannya.
proposal PTK terdiri atas :
1. Judul PTK 
2. Pendahuluan (Latar belakang, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Tujuan penelitian)
3. Kajian Teori/Kajian Pustaka
4. Metode Penelitian (Rencanadan Prosedur Penelitian) 
5. Jadwal penelitian 

KP 3
Penyusunan Instrumen Ptk

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan disebut juga dengan teknik penelitian 
Manfaat penyusunan instrumen PTK :
a. Sebagai alat pencatat informasi yang disampaikan oleh responden 
b. Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 
c. sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan 
d. Sebagai alat evaluasi performance pekerjaan staff peneliti 
e. Untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya
Jenis-jenis Instrumen : Observasi, wawancara, catatan harian, tes. 
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor (Ranah sikap, keterampilan, pengetahuan)
Prinsip asesmen yang tepat yang dimaksud dalam asesmen pada anak TK ini adalah mampu untuk mencapai tujuan penilaian yang diharapkan.

PROFESIONAL
PEMANFAATAN PTK DALAM PENGEMBANGAN DI TK

KP 4
Prosedur Dan Pengolahan Data Ptk

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi pelatihan ini mencakup aktivitas individual dan aktivitas kelompok, berikut ini dengan sungguh sungguh, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

1. Aktivitas Individual meliputi: 
a) Memahami dan mencermati materi pelatihan Prosedur pelaksanaan dan Pengelolaan Data PTK 
b) Mengerjakan latihan/tugas, menyelesaikan masalah/kasus 
c) Menyimpulkan mengenai Prosedur pelaksanaan dan Pengelolaan Data PTK 
d) Melakukan refleksi. 

2. Aktivitas kelompok meliputi: 
a) mendiskusikan materi pelatihan Prosedur pelaksanaan dan Pengelolaan Data PTK 
b) bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan masalah/kasus 
c) membuat rangkuman 

KP 5
PTK Dalam Pengembangan Aspek Di TK 

Penanaman nilai moral, yang dalam program pendidikan TK dimasukkan dalam bidang pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak di TK, sehingga aspek-aspek perkembangan tersebut diharapkan berkembang secara optimal. Tujuan yang hendak dicapai dengan penanaman nilai moral tersebut dilakukan melalui pembiasaan dalam rangka mempersiapkan anak sedini mungkin mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai moral sehingga dapat hidup sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat.
Perkembangan kognitif anak usia dini meliputi perkembangan pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, ukuran, warna, dan pola, serta konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

Modul J
PEDAGOGIK
LAYANAN BANTUAN PESERTA DIDIK

KP 1
Program Bantuan Perkembangan Anak

Penilaian dalam konteks pendidikan anak usia dini adalah prosedur sistematis yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kinerja dan atau kemajuan berbagai aspek perkembangan yang dapat dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembiasaan dalam kurun waktu tertentu. 
Beberapa bentuk informasi hasil penilaian yaitu: 
a. Hasil Penilaian Perkembangan Anak 
b. Hasil Catatan Anekdot 
c. Hasil Observasi 
d. Hasil Karya Anak 
e. Hasil Wawancara 
Layanan BK di TK dapat dilaksanakan tidak secara eksplisit sebagai bentuk layanan BK, tetapi lebih kepada bentuk layanan konsultasi kelompok maupun individual yang diperuntukkan bagi seluruh anak dan orangtua. 
Geldard & Geldard mengidentifikasi empat tingkatan tujuan dari pelaksanaan konseling bagi anak. Empat tingkatan tujuan bagi konseling anak-anak terdiri dari (1) tujuan dasar; (2) tujuan orangtua; (3) tujuan yang dirumuskan oleh konselor; (4) tujuan anak 
Tujuan program pembelajaran adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahap berikutnya. 

KP 2
PTK Dalam Pengembangan Aspek Di TK

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara seseorang dengan seorang atau beberapa orang yang lain.
Tujuan presentasi yaitu: 
a. Menyampaikan informasi 
b. Meyakinkan pendengar 
c. Menghibur pendengar 
d. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan 
e. Melakukan penjualan 
f. Membuat suatu ide atau gagasan 
g. Menyentuh emosi pendengar 
Tips agar Presentasi berjalan dengan baik 
a. Menguasai materi 
b. Memiliki rasa percaya diri 
c. Memiliki antusiasme 
d. Menguasai teknik presentasi 
Tahap-tahap Presentasi 
a. Tahap Pembukaan 
b. Tahap Inti/Pengembangan
 c. Tahap Penutup 

PROFESIONAL
PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KP 3
Penilaian Kinerja Guru 

PK Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama Guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Sistem PK Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan Guru dalam melaksanakan tugasnya m 
PK Guru memiliki 2 fungsi utama, yaitu:
1. Untuk menilai kemampuan Guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh Guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. 
Syarat Sistem PK Guru (1) Valid; (2) Reliabel; (3) Praktis 
Aspek-aspek yang dinilai pada PK Guru: (1) proses pembelajaran; (2) proses pembimbingan bagi Guru BK; (3) tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. 
PK Guru dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun yaitu PK Guru Formatif dan PK Guru Sumatif. 
Penilai dalam PK Guru adalah Kepala sekolah. Apabila Kepala Sekolah tidak dapat melaksanakan sendiri (misalnya karena jumlah Guru yang dinilai terlalu banyak), maka Kepala Sekolah dapat menunjuk Guru Pembina atau Koordinator PKB sebagai penilai. 

KP 4
Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan Bagi Guru Taman Kanak-Kanak

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Unsur kegiatan PKB terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu: 
a. Pengembangan Diri 
1) Diklat Fungsional 
2) Melaksanakan Kegiatan Kolektif Guru 
b. Publikasi Ilmiah 
1) Membuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian 
2) Membuat publikasi buku 
c. Karya Inovatif 
1) Menemukan teknologi tepat guna 
2) Menemukan/menciptakan karya seni 
3) Membuat/memodifikasi alat pelajaran 
4) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.

Pesyaratan PKB adalah 
A sli 
P erlu 
I lmiah 
K onsisten 

Demikian ringkasan tentang 10 modul kompetensi guru taman kanak-kanak. Bagi teman-teman guru TK, ringkasan tersebut dapat diunduh di sini.
Semoga bermanfaat, setelah membaca ini saya harapkan umpan balik dari teman-teman semua dengan meninggalkan komentar dibawah ini.

Terima kasih,

Eva Rahmawati 









2 komentar: