(Guru TK
IT Harapan Ummat Ngawi)
Part #1
Dunia pendidikan kita sekarang
ini tidak pernah bisa lepas dari pengaruh pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam hitungan menit bahkan detik informasi bisa
dikirim dan diterima oleh masyarakat dunia. Bukan hanya sekedar kabar berita,
perangkat teknologi informasi dan komunikasi baik hardware maupun software
juga tercipta dengan beraneka ragam fungsi dan tampilan. Banyak dari teknologi
yang tercipta tersebut sangat membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan
lebih efisien dan cepat.
Sebagai seorang guru di era
digital sekarang ini, selalu meningkatkan kompetensi dalam penguasaan teknologi
informasi (IT) merupakan sebuah keharusan. Tidak hanya mampu menggunakan perangkat
seperti komputer, kamera, smartphone, dan juga internet, namun para guru
dituntut untuk memanfaatkan semua teknologi tersebut untuk sarana dan media
belajar. Para guru akan memanfaatkan perangkat teknologi yang dimilikinya untuk
meningkatkan keilmuan dan profesionalismenya.
Dengan media-media yang terhubung
dengan koneksi internet seperti website, facebook, telegram, whatsapp, dll., masyarakat
khususnya disini yaitu para guru bisa menggunakannya sebagai sarana untuk
belajar. Metode belajar online ini memungkinkan proses belajar yang tidak
megenal jarak, tempat maupun waktu. Jadi, dimana saja dan kapan saja
pembelajaran bisa dilakukan asalkan ada koneksi internet di tempat tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui
Kementrian Pendidikan pada tahun 2016 lalu mengaplikasikan penggunaan teknologi
informasi untuk media belajar para guru-guru di Indonesia secara masif yaitu
pada Program Guru Pembelajar. Salah satu moda pembelajaran untuk peningkatkan
kompetensi guru tersebut yaitu melalui sistem belajar online. Dengan hal ini
mau tidak mau seorang guru yang masih awam menggunakan perangkat IT atau gaptek
akan berusaha agar bisa menggunakannya dengan baik. Sebuah usaha dari
pemerintah yang menginginkan para gurunya menjadi masyarakat melek IT sehingga
dunia pendidikan Indonesia tidak kalah dari negara lain.
Pembelajaran secara online dengan
menggunakan learning manajemen system dari sebuah website yang
terprogram untuk media belajar biasanya telah lengkap dengan materi belajar,
sistem komunikasi bagi mentor kepada peserta, komunikasi antar peserta, durasi
waktu belajar, dan juga format evaluasinya. Pembelajaran online ini akan lebih
efisien dari segi biaya karena buku cetak yang seharusnya dibeli bisa
digantikan dengan materi yeng tersusun dimedia e-learning atau format e-book.
Sistem komunikasi online antar
peserta dan juga mentor seperti layaknya media sosial, komunikasi tersebut bisa
dilakukan diforum, chat, message dan juga video conference. Dengan seperti ini
kelas belajar yang diisi oleh guru dari berbagai daerah bisa menjadi aktif dan
tetap hidup seperti layaknya pembelajaran secara langsung atau tatap muka.
Dengan media e-learning tersebut jarak tidak menjadi masalah untuk bisa
belajar. Karena semua materi belajar sudah tersedia disistem, para peserta juga
bisa memilih sendiri waktu belajarnya. Dengan penggunaan media berbasis IT,
maka kelas konvensioanal yaitu dengan adanya tatap muka secara langsung antar
peserta kelas dan juga gurunya bisa tergantikan.
Tentu kita semua masih ingat
tentang kabar berita bahwa ada seorang siswi kelas 1 SMA yang tidak naik kelas
karena ada nilai nol disalah satu mata pelajarannya. Dikarenakan sakit dan
sibuk dengan persiapan olimpiade, maka tidak adanya siswi tersebut dikelas
membuatnya tidak mendapatkan nilai. Seharusnya peristiwa tersebut menjadi
hikmah untuk seluruh guru, bahwa penggunaan media IT dalam pembelajaran di era
gidital saat ini wajib dimanfaatkan. Dengan pengalaman belajar online melalui
program Guru Pembelajar, para guru bisa mengaplikasikannya untuk proses belajar
untuk peserta didik yang diampunya di sekolah.
Sekarang ini banyak perusahaan
teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan
bagi seorang guru kepada para peserta didiknya dalam sebuah media kelas online.
Dengan hal itu, guru akan dimungkinkan membagikan konten pelajaran,
mendistribusikan soal-soal sebagai tugas dan juga dapat mengelola komunikasi
online bersama peserta didiknya.
Guru dalam menghadapi tantangan pendidikan
diera milenial ini harus terus berupaya memberikan cara, sarana, dan metode
belajar yang terbaik untuk semua peserta didiknya. Cepatnya perkembangan dunia
teknologi informasi dan komunikasi harus menjadi cambuk semangat untuk terus upgrade
diri dalam penguasaan IT sehingga tidak terkungkung dalam sempitnya ruang
kelas. Dengan pemanfaatan media berbasis IT yang terkoneksi internet diharapkan
tujuan pendidikan nasional Indonesia akan tercapai dengan baik dan dengan
pemerataan mutu pendidikan diseluruh pelosok negeri nusantara.
#Bersambung...
Blog yang menarik ...
BalasHapus