Minggu, 04 Agustus 2019

Belajar Menembus Batas Ruang Dan Waktu

Oleh : Eva Rahmawati
(Guru TK IT Harapan Ummat Ngawi)

Part #1

Dunia pendidikan kita sekarang ini tidak pernah bisa lepas dari pengaruh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hitungan menit bahkan detik informasi bisa dikirim dan diterima oleh masyarakat dunia. Bukan hanya sekedar kabar berita, perangkat teknologi informasi dan komunikasi baik hardware maupun software juga tercipta dengan beraneka ragam fungsi dan tampilan. Banyak dari teknologi yang tercipta tersebut sangat membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan lebih efisien dan cepat.

Sebagai seorang guru di era digital sekarang ini, selalu meningkatkan kompetensi dalam penguasaan teknologi informasi (IT) merupakan sebuah keharusan. Tidak hanya mampu menggunakan perangkat seperti komputer, kamera, smartphone, dan juga internet, namun para guru dituntut untuk memanfaatkan semua teknologi tersebut untuk sarana dan media belajar. Para guru akan memanfaatkan perangkat teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan keilmuan dan profesionalismenya.

Dengan media-media yang terhubung dengan koneksi internet seperti website, facebook, telegram, whatsapp, dll., masyarakat khususnya disini yaitu para guru bisa menggunakannya sebagai sarana untuk belajar. Metode belajar online ini memungkinkan proses belajar yang tidak megenal jarak, tempat maupun waktu. Jadi, dimana saja dan kapan saja pembelajaran bisa dilakukan asalkan ada koneksi internet di tempat tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan pada tahun 2016 lalu mengaplikasikan penggunaan teknologi informasi untuk media belajar para guru-guru di Indonesia secara masif yaitu pada Program Guru Pembelajar. Salah satu moda pembelajaran untuk peningkatkan kompetensi guru tersebut yaitu melalui sistem belajar online. Dengan hal ini mau tidak mau seorang guru yang masih awam menggunakan perangkat IT atau gaptek akan berusaha agar bisa menggunakannya dengan baik. Sebuah usaha dari pemerintah yang menginginkan para gurunya menjadi masyarakat melek IT sehingga dunia pendidikan Indonesia tidak kalah dari negara lain.

Pembelajaran secara online dengan menggunakan learning manajemen system dari sebuah website yang terprogram untuk media belajar biasanya telah lengkap dengan materi belajar, sistem komunikasi bagi mentor kepada peserta, komunikasi antar peserta, durasi waktu belajar, dan juga format evaluasinya. Pembelajaran online ini akan lebih efisien dari segi biaya karena buku cetak yang seharusnya dibeli bisa digantikan dengan materi yeng tersusun dimedia e-learning atau format e-book.

Sistem komunikasi online antar peserta dan juga mentor seperti layaknya media sosial, komunikasi tersebut bisa dilakukan diforum, chat, message dan juga video conference. Dengan seperti ini kelas belajar yang diisi oleh guru dari berbagai daerah bisa menjadi aktif dan tetap hidup seperti layaknya pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Dengan media e-learning tersebut jarak tidak menjadi masalah untuk bisa belajar. Karena semua materi belajar sudah tersedia disistem, para peserta juga bisa memilih sendiri waktu belajarnya. Dengan penggunaan media berbasis IT, maka kelas konvensioanal yaitu dengan adanya tatap muka secara langsung antar peserta kelas dan juga gurunya bisa tergantikan.

Tentu kita semua masih ingat tentang kabar berita bahwa ada seorang siswi kelas 1 SMA yang tidak naik kelas karena ada nilai nol disalah satu mata pelajarannya. Dikarenakan sakit dan sibuk dengan persiapan olimpiade, maka tidak adanya siswi tersebut dikelas membuatnya tidak mendapatkan nilai. Seharusnya peristiwa tersebut menjadi hikmah untuk seluruh guru, bahwa penggunaan media IT dalam pembelajaran di era gidital saat ini wajib dimanfaatkan. Dengan pengalaman belajar online melalui program Guru Pembelajar, para guru bisa mengaplikasikannya untuk proses belajar untuk peserta didik yang diampunya di sekolah.   

Sekarang ini banyak perusahaan teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan bagi seorang guru kepada para peserta didiknya dalam sebuah media kelas online. Dengan hal itu, guru akan dimungkinkan membagikan konten pelajaran, mendistribusikan soal-soal sebagai tugas dan juga dapat mengelola komunikasi online bersama peserta didiknya.


Guru dalam menghadapi tantangan pendidikan diera milenial ini harus terus berupaya memberikan cara, sarana, dan metode belajar yang terbaik untuk semua peserta didiknya. Cepatnya perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi harus menjadi cambuk semangat untuk terus upgrade diri dalam penguasaan IT sehingga tidak terkungkung dalam sempitnya ruang kelas. Dengan pemanfaatan media berbasis IT yang terkoneksi internet diharapkan tujuan pendidikan nasional Indonesia akan tercapai dengan baik dan dengan pemerataan mutu pendidikan diseluruh pelosok negeri nusantara.

#Bersambung...

1 komentar: