Pengasuhan Holistik Integratif

Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Guru TK Profesioanal

Profesionalitas Guru adalah Modal Dasar Pengembangan Karakter Anak Bangsa

Guru TK Tanpa Lelah Belajar

Guru yang memiliki jiwa pembelajar dan berpikir terbuka dengan mengaplikasikan kebaruan dan teknologi

Bimtek PEMBATIK Level 3 JATIM 2019

Belajar Asyik bersama rumah belajar, Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja

Kamis, 12 Januari 2023

MENJADI GURU PENGGERAK

Memiliki jiwa guru penggerak menurut saya adalah sebuah keharusan. Dan langkah itu dimulai dengan mengukuti program calon guru penggerak. Dari modul 1 hingga modul 3, semua isi materinya sangat bagus sehingga mampu menggerakkan dan menggugah hati untuk melakukan aksi-aksi perubahan diri yang akan membawa dapak baik untuk semua ekosistem di sekolah.

Mengimplementasikan semua nilai dan peran seorang guru penggerak, insyaaAllah akan meningkatkan kompetensi kita sebagai seorang guru. Kompetensi-kompetensi tersebut adalah mampu memimpin pembelajaran, mengembangkan diri dan orang lain, memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru penggerak akan mampu membangun lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan,  membuat rencana-proses belajar mengajar yang berpihak pada murid, melakukan refleksi-evaluasi berkelanjutan. Semuanya harus berpusat pada murid. Dengan kata lain, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di kelasnya, bersama warga sekolah lainnya menyuguhkan atmosfir sekolah yang aman dan nyaman. Intinya, membuat anak  senang belajar. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan sekolah saja. Kolaborasi dengan orang tua sangat diperlukan. Guru Penggerak harus mampu melibatkan semua unsur dari ekosistem pendidikan, dan yang utama adalah orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah.

Guru penggerak harus mengembangkan diri yang didasari kesadaran dan kemauan sendiri (self regulated learning). Tidak boleh merasa puas dengan kemampuan yang dimilikinya. Harus terbuka terhadap perubahan dan selalu up-to-date. Setelah selesai dengan dirinya sendiri, harus mengembangkan orang lain (facilitating, coaching, mentoring). Yang dimaksud orang lain di sini adalah warga sekolah, teman-teman sejawat untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Membangun jejaring yang luas agar tidak menjadi katak dalam tempurung. Berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi, komunitas-komunitas lain untuk pengembangan karir. Semua itu bisa dilakukan oleh guru penggerak yang memiliki kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berprilaku sesuai kode etik.

Dalam memimpin manajemen sekolah, guru penggerak harus aktif  mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid. Apakah bisa kita mewarnai manajemen sekolah padahal kita guru biasa? Bisa saja. Sekarang ini sudah zamannya kolaboratif. Guru penggerak bisa aktif bersama teman-teman sejawat memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid. Untuk itu seorang guru penggerak itu selalu visioner, inovatif, kreatif, reflektif, dan kolaboratif. Selain itu, harus memiliki kemampuan leadership dan manajerial  yang bagus.

Perubahan yang begitu cepat mewajibkan kita mengikuti perkembangan zaman. Sekolah-sekolah harus melakukan pengembangan agar setidaknya bisa mengimbangi laju zaman. Di sinilah pentingnya kompetensi ke empat yaitu memimpin pengembangan sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan evaluasi diri sekolah berbasis data dan bukti yang melibatkan warga sekolah, menentukan prioritas, dan menginisiasi program pengembangan sekolah yang kreatif-inovatif. Selain itu, jangan lupa melibatkan orang tua, berbagai unsur pendukung dari masyarakat, dinas-dinas terkait, badan usaha dan komunitas dalam mengembangkan sekolah.

Dengan empat kompetensi guru penggerak tersebut, guru akan mampu melihat kira-kira di mana posisinya saat ini dengan selalu melakukan refleksi diri, memimpin refleksi di akhir kegiatan dikelas dan di sekolah, guna mendapatkan hal-hal penting yang akan menjadi evaluasi perbaikan selanjutnya.


Salam

Kamis, 29 Oktober 2020

Apresiasi Hari Guru Nasional PAUD 2020


 Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar melalui Apresiasi GTK PAUD

Bagi para Guru TK, Guru KB/TPA, Kepala TK, Pengelola KB/TPA ayo ikuti lomba Apresiasi GTK PAUD Inspiratif dalam Rangka memperingati hari Guru Nasional Tahun 2020

Jangan sampai terlewat yaa!!


Juknis di sini

Informasi lebih lanjut kunjungi laman 

www.gtkpaud.kemdikbud.go.id

Selasa, 30 Juni 2020

Play Lagu-lagu Anak

Silahkan dengarkan lagu-lagu anak dari P4TK TK dan PLB CD2 pada link dibawah ini.
A Zeno Media Station
Radio Suara Harum

Semoga bisa menambah keceriaan anak-anak PAUD saat bermain di sekolah atau di rumah.

Minggu, 14 Juni 2020

Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah dan Iklim Kerja

Oleh : Sri Pudjiastuti, M.Pd


Dari temanya, Bapak-Ibu tentu langsung tahu kalau tema ini berkaitan dengan Tugas Kepala Sekolah ... seorang pemimpin lembaga pendidikan.

Namun ... setiap guru selalu mempunyai peluang untuk menjadi Kepala Sekolah.
Karena itulah, pengetahuan mengenai manajerial ini diberikan secara umum.
Dan tidak hanya dipelajari oleh kepala sekolah saja.

GGDN Astuti:
Saya akan mulai mengurai tema tersebut ... namun karena keterbatasan waktu, nantinya saya hanya akan mensharingkan secara general πŸ˜ƒπŸŒΈ

Bapak-Ibu yang ingin memperlajari lebih intens mengenai pelaksanaan tugas kasek, bisa bergabung di Kelas Weekend GGDN - Calon Kepala Sekolah/Madrasah di Bulan September nanti ✨✨πŸ’•

Yang pertama adalah mengenai Manajemen.

Manajemen berasal dari  kata “manage” yang padanan dalam bahasa Indonesia adalah kelola.

Manajemen adalah proses mencapai hasil dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara produktif.

Dalam hal ini, saat kita  membicarakan mengenai "Kompetensi Manajerial",
maka secara sederhana bisa kita artikan sebagai

"kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisasi dan mengembangkan sumber saya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, efisien."

Dalam manajerial sekolah maka seorang kepala sekolah dituntut untuk dapat menjalankan hal-hal berikut ini:

✅menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan

perencanaan ini ada yang berupa perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.

Memang benar, Kepala Sekolah mempunyai Tim yang bisa diajak bertukar pikiran, namun, Kepala sekolah tetapnharus mengetahui perencanaan itu dengan baik, sehingga program yang direncanakan dapat tercapai.

✅mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai kebutuhan

Kepala sekolah harus memahami kebutuhan sekolahnya.

Apa yang dibutuhkan sekolah lain, belum tentu dibutuhkan oleh sekolah yang dipimpinnya.

Karena itu seorang Kepala Sekolah memang hendaknya adalah seseorang yang mengenal sekolahnya.
Atau setidaknya, mengetahui gambaran sekolah yang dipimpinnya.

✅ memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayaagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal

Kepala Sekolah harus mengetahui Sumber Daya yang ada di sekolah yang dipimpinnya.

Bagaimana mau mengelola, kalau tidak paham apa saja yang bisa dikelola, bukan? ✨

✅ menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran anak didik

Dan inilah yang akan kita garisbawahi dalam sharing kali ini, Kepala Sekolah yang mumpuni, akan selalu mampu membawa iklim baik dan kondusif bagi sekolah yang dipimpinnya.

Hanya saja, sebagai anggota, harus tetap sadar, bahwa Kepala Sekolah juga manusia ... saran saya jangan terlalu mengharapkan Kepala Sekolah sebagai sosok yang sempurna.

Karena pasti beliau punya kekurangan.

Dan kekurangan itu, akan terus bisa diperbaiki dan diminimalisir dengan cara BELAJAR, dan MAU MENDENGARKAN.

Selama Bapak-Ibu melihat Kepsek Bapak-Ibu punya 2 hal itu, inshaaAllah Sekolah tsb akan tetap dapat berkembang dengan baik πŸ‘πŸ‘✨

Jika kita searching di internet tentang kemampuan manajerial kepala sekolah ... kita akan menemukan banyak sekali.

Dan memang sebanyak itu.
Saya hanya menyebutkan 5 dari 16 Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah.

Nanti akan saya share lengkap di channel saya
@lifeneverstopsteaching.

✨✨🌸

Manajemen pendidikan sendiri dimaknai sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Kepala Sekolah hanrus selalu memahami bahwa banyak umber-sumber daya pendidikan yang perlu dijaga dan dikembangkan di sekolah yang dipimpinnya.

Dalam hal ini, sumber-sumber daya pendidika itu antara lain:
✨ketenagaan,
✨dana,
✨sarana dan prasarana (termasuk informasi)

Dan memang benar ... ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Saya tidak bilang bahwa yang lainnya tidak penting.

Seorang Kepala Sekolah harus tau pasti semua sumber daya yang ada di sekolah yang dipimpinnya.
Namun ... saat beliau dapat mengelola SDM dengan baik ... maka sekolahbtsb akan dapat melaju dan berkembang dengan lebih pesat daripada saat dang kasek tidak memperhatikan SDM nya.

Kemampuan seorang manajer dalam menjalankan tugas menajerial adalah memadukan sumber daya tersebut .

Meliputi proses:
perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian

dimana semuanya adalah sebagai fungsi manajemen.

Kompetensi manajerial ini harus dipahami secara lebih luas,

misalnya dalam perencanaan seorang kepala sekolah harus menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional.

Dan itu memang harus dipahami dan dikuasai.

Mungkin ada beberapa dari kita melihat bahwa tugas Kepala Sekolah tidak begitu berat,
sepertinya Kepala Sekolah hanya suka menyuruh, lalu pergi rapat ke Dinas ... pulang-pulang bawa kerjaan untuk wakilnya ...

tapi Bapak-Ibu harus tau bahwa
Tugas Kepala Sekolah  "tidak lebih ringan" dari Tugas Guru.

Hanya dalam porsi dan prioritas yang berbeda.

Sama-sama seperti gunung di lautan.

Bagian yang terlihat oleh kita hanyalah sebagian kecil dari hal yang harus dikerjakan.

Karena itulah ada pelatihan sendiri untuk calon kepala sekolah.

Saat kita menjadi guru, kita sudah diminta untuk terus belajar untuk memenuhi 4 kompetensi keguruan kita:
✨ Kompetensi pedagogik
✨ Kompetensi profesional
✨ Kompetensi kepribadian
✨ kompetensi sosial

Saat jadi kepala sekolah,
kita dianggap sudah menguasa keempat kompetensi guru ..

jangan lupa kalau Kepsek yang mendampingi dan mengarahkan guru agar mereka mampu meraih level terbaik dalam kompetensi keguruan mereka.

Bisa dibayangkan seorang
Juri lomba memasak, tapi tidak bisa memasak atau tidak bisa membedakan mana masakan enak dan yang tidak ... ✨

Saat kita menjadi Kepala Sekolah, kita akan diminta untuk terus meningkatkan 5 kompetensi, yakni:
✨ Kompetensi manajerial
✨ Kompetensi supervisi
✨ Kompetensi kewirausahaan
✨ kompetensi sosial
✨ Kompetensi kepribadian

Dan tentu Bapak-Ibu sudah bisa melihat ... ada 2 kompetensi yang sama ... yakni Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian.

Menurut Bapak-Ibu mengapa Guru dan Kepala Sekolah harus memiliki dan menguasai kedua kompetensi itu?

Benar sekali ...

Guru dan Kepala Sekolah sama-sama dituntut untuk memiliki kepribadian dan sikap sosial yang baik.

Karena yang dilayani bukan hanya 1-2 orang saja.
Dan pendidikan bukan sesuatu dimana produknya langsung terlihat oleh mata.

Pekerjaan ini tidak berhenti pada output ... namun juga akan berlanjut ke outcome.
Dan pendidikan yang dikelola oleh Guru dan Kepsek yang memiliki kualitas kepribadian dan Sosial yang baik, tentu akan  lebih mampu menghasilkan outpit dan outcome yang lebih baik pula πŸ‘πŸ‘✨

Seorang kepala sekolah sangat penting memiliki pengetahuan kekepalasekolahan sebab implementasi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah tidak cukup mengandalkan aksi-aksi praktis dan fragmentasi, melainkan berbasis pada pengetahuan bidang manajemen dan kepemimpinan yang cerdas.

✨🌸 IKLIM KERJA 🌸✨

Iklim kerja adalah sesuatu yang menjadi karakter, ciri khas atau nilai-nilai utama yang melekat dalam interaksi antar individu dan bagian dalam organisasi.

Nilai-nilai itulah yang akan mempengaruhi individu (SDM, termasuk guru) dalam melakukan tugas-tugas dalam organisasi.

Iklim kerja merupakan gambaran terhadap
kualitas,
suasana dan karakter yang tampak pada norma dan nilai,
hubungan interpersonal,
suasana belajar-mengajar,
struktur organisasi,
ikatan positif dengan lembaga dan
lingkungan fisik yang terdapat di lembaga tempat pegai bertugas.

πŸ‘†πŸ‘†πŸŒΈ

Dan saat kita kembali kepada yang tersebut pada tema kita

"Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja"

Keduanya - Kemampuan Manajerial dan Iklim Kerja - memnag sangat berhubungan.

Kepala Sekolah yang menguasa Kompetensinya dengan baik akan mampu membawa iklim kerja yang baik.

Bagaimana kita tau bahwa iklim kerja di sekolah kita sudah baik?
Berapa banyak siswa yang melanggar peraturan sekolah?
Berapa tinggi performa SDM di sekolah kita ...
GGDN Astuti:
Yang perlu saya tekankan, Bapak-Ibu ...

Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah tidak ada hubungannya dengan umur πŸ˜ƒπŸ’•

Jadi ... tidak pernah menutup kemungkinan seorang Kepala Sekolah muda yang memiliki Kemampuan Manajerial yang tinggi.

Dan ... sebaliknya ✨

Baikk ...

seperti yang saya sampaikan ...
tidak akan cukup waktu saat kita membicarakan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ...
Karena itu ... saya hanya menyampaikan secatra general dan hanya sebagian kecil saja.

Jadi ... kesimpulannya   
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja di suatunsekolah memamg berbanding lurus.

Semakin mumpuni sang Kepala Sekolah, maka iklim kerja di sekolah itu akan semakin baik.

Dari apa yang kita sharingkan bersama, semoga dapat sedikit banyak memberi tambahan informasi pada kita mengenai Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja πŸ’•πŸ’•

Doa terbaik saya ...
Semoga kita semua diberi kemudahan dalam belajar dan menuntut ilmu ... diberi kesempatan untuk terus mengembangkan diri ... agar kita dapat selalu memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekitar kita. aamiin ... πŸ’•πŸ’•πŸ’•

🌸🌸🌸

Bagi Sahabat yang ingin sharing atau ngobrol lebih jauh dengan saya, bisa via telegram di @astuti_fahruddin_218 ... ☺

Bagi Sahabat yang berkenan, silahkan mengunjungi channel saya
πŸ‘‡

http://t.me/lifeneverstopsteaching

Oleh : Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd

Profil Narasumber : https://telegra.ph/Profil-Narasumber-01-08


Senin, 27 Januari 2020

Akun Microsoft Office 365 Free

Hai Sahabat semua...

Untuk dirimu yang mau memanfaatkan microsoft Office 365 untuk pembelajaran, bisa dimualai dengan memiliki akunnya.

yang belum punya silahkan isi forms dibawah ini





Untuk mengetahui responnya, silahkan chat di https://t.me/evengawi atau bergabung di grup telegram Komunitas Sahabat Rumah Belajar Jatim. Join di sini

Semoga bermanfaat ya...

Eve

Sabtu, 10 Agustus 2019

Sosialisasi Portal Rumah Belajar Kemdikbud Di Ngawi

Guru PAUD yang terdiri dari guru Taman Kanak-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) merupakan guru-guru yang utama dari anak-anak Indonesia. Membersamai anak-anak yang generasi alpha saat ini pastinya bukan hal mudah. Tidak bisa dipungkiri dan sudah bisa kita saksikan dilingkungan kita, anak-anak balita pun sekarang sudah bisa sliding-sliding, selfie, dan buka-buka aplikasi smartphone yang digenggamnya. Membatasi, mengarahkan dan membersamai anak-anak saat bermain handphone memang harus dilakukukan oleh orang tua. Dan guru PAUD sebagai tokoh teladan bagi anak-anak bisa memberikan solusi atau alternatif tontonan atau aktifitas interaksi anak pada HP. Kreatifitas membuat video pembejaran, game edukatif, film-film pendidikan dan sebagainya seharusnya bisa dibuat sendiri oleh para Guru PAUD untuk anak didiknya.

Bertempat di Aula UPTD Dinas Pendidikan Kec. Ngawi, pada hari Kamis, 8 Agustus 2019, Eva Rahmawati, S.Pd.I seorang guru PAUD dari TKIT Harapan Ummat Ngawi melakukan sosialisasi portal Rumah Belajar Kemdikbud kepada 218 Guru TK se-Kecamatan Ngawi pada pleno pertemuan IGTKI Kecamatan Ngawi. Eva merupakan satu dari 30 guru yang terpilih atau lolos level 3 PembaTIK (Pembelajaran Bebasis TIK) Jawa Timur 2019.

Pertemuan dibuka tepat pada pukul 10.00 WIB oleh petugas. Rangkaian pertemuan dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan notulen rapat bulan lalu dan juga arahan dari ketua IGTKI Kec. Ngawi Ibu Sumiatun semua terlaksana dengan tertib. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Ibu Sumiati Kepala UPTD Kec. Ngawi, Bapak Nurudin selaku pengawas TK-SD, Pak Hafidz, Ibu Neli dan Ibu Munthofiah selaku Penilik PAUDNI kecamatan Ngawi. Arahan dan bimbingan dari Ka UPTD, Pengawas dan juga Penilik guru TK agar para guru TK senantiasa membawa keceriaan dalam setiap pembelajaran sehingga adanya CBI yaitu Ceria Bocah Indonesia dalam kegiatan belajar mengajar.

Bimbingan dan motivasi dari para Ka UPTD, Pengawas dan Penilik tersebut dilanjutkan sengan kegiatan imbas workshop “Pop Up sebagai Media Belajar” oleh Ibu Lia dari TK Santo Yosep Ngawi. Seru dan membawa suasana keceriaan karena seluruh guru baik yang berada di dalam ruangan ataupun di luar harus praktek langsung dari bahan-bahan yang telah disiapkan sediri dari sekolah. Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, para guru TK se-Kecamatan Ngawi tersebut sudah bisa memamerkan hasil karyanya.

Cukup padatnya rangkaian acara pada list acaranya pembawa acara membuat kegiatan tersebut harus dihentikan karena masih ada kegiatan sosialisasi tentang Portal Rumah Belajar oleh calon Duta Rumah Belajar Jawa Timur Tahun 2019 yaitu Eva Rahmawati. Mengawali sosialisasi tersebut, Eva menceritakan tentang beragam tugas pada seleksi tiap levelnya sehingga sampai pada PEMBATIK level 3 saat ini. Eva menjelaskan secara singkat tentang fitur-fitur rumah belajar dan melakukan simulasi untuk mendaftarkan sebagai guru pada portal rumah belajar yaitu di http://belajar.kemdikbud.go.id. Tak lupa Eva juga menyampaikan tentang mudahnya akses portal rumah belajar ini pada handphone yaitu dengan mengunduh versi aplikasi androidnya dari playstore.

Sumber belajar untuk anak dan guru PAUD pada portal ini masih terbatas, Eva mengharapkan semua guru TK bisa aktif mengisi Fitur Karya Guru agar memberi manfaat untuk orang lain. Tak lupa dia juga menyampaikan tentang banyaknya pelatihan yang bisa diikuti dan dijadikan pilihan untuk menambah ilmu dan sebagai pengembangan diri guru sebagai tenaga profesional. Eva mengarahkan agar guru-guru yang hadir pada pertemuan tersebut bisa mendaftar difitur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, atau pada link  http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/. Pada tahun 2019 ini ada pergeseran kebijakan dari PKB yaitu guna meningkatkan kompetensi guru menjadi fokus ke peningkatan lulusan peserta didik, sehingga berganti arah menjadi PKP (Peningkatan Kompetensi Pembelajaran) dengan kegiatan diklat pola Campuran, daring ataupun Tatap muka.

Sejak tahun 2016, Eva merupakan salah satu Narasumber Nasional untuk program guru pembelajar dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang Taman Kanak-kanak. Hobi duduk di depan laptop dan pegang HP membuatnya menambah hobi lainnya yaitu mengumpulkan sertifikat diklat online. Dari banyak grup sosmed itulah dia mendapatkan banyak ilmu serta info-info seputar kegiatan belajar. Dengan bawaan selalu ceria, kegiatan tersebut dia tutup dengan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ketua dan jajaran pengurus IGTKI Kecamatan Ngawi serta memohon do’a akan pada level 3 ini bisa dia menuntaskan semua tugasnya dengan hasil terbaik.

Pertemuan IGTKI ditutup oleh pembawa acara pada pukul 12:30 Siang.

Minggu, 04 Agustus 2019

Belajar Menembus Batas Ruang Dan Waktu

Oleh : Eva Rahmawati
(Guru TK IT Harapan Ummat Ngawi)

Part #1

Dunia pendidikan kita sekarang ini tidak pernah bisa lepas dari pengaruh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hitungan menit bahkan detik informasi bisa dikirim dan diterima oleh masyarakat dunia. Bukan hanya sekedar kabar berita, perangkat teknologi informasi dan komunikasi baik hardware maupun software juga tercipta dengan beraneka ragam fungsi dan tampilan. Banyak dari teknologi yang tercipta tersebut sangat membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan lebih efisien dan cepat.

Sebagai seorang guru di era digital sekarang ini, selalu meningkatkan kompetensi dalam penguasaan teknologi informasi (IT) merupakan sebuah keharusan. Tidak hanya mampu menggunakan perangkat seperti komputer, kamera, smartphone, dan juga internet, namun para guru dituntut untuk memanfaatkan semua teknologi tersebut untuk sarana dan media belajar. Para guru akan memanfaatkan perangkat teknologi yang dimilikinya untuk meningkatkan keilmuan dan profesionalismenya.

Dengan media-media yang terhubung dengan koneksi internet seperti website, facebook, telegram, whatsapp, dll., masyarakat khususnya disini yaitu para guru bisa menggunakannya sebagai sarana untuk belajar. Metode belajar online ini memungkinkan proses belajar yang tidak megenal jarak, tempat maupun waktu. Jadi, dimana saja dan kapan saja pembelajaran bisa dilakukan asalkan ada koneksi internet di tempat tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan pada tahun 2016 lalu mengaplikasikan penggunaan teknologi informasi untuk media belajar para guru-guru di Indonesia secara masif yaitu pada Program Guru Pembelajar. Salah satu moda pembelajaran untuk peningkatkan kompetensi guru tersebut yaitu melalui sistem belajar online. Dengan hal ini mau tidak mau seorang guru yang masih awam menggunakan perangkat IT atau gaptek akan berusaha agar bisa menggunakannya dengan baik. Sebuah usaha dari pemerintah yang menginginkan para gurunya menjadi masyarakat melek IT sehingga dunia pendidikan Indonesia tidak kalah dari negara lain.

Pembelajaran secara online dengan menggunakan learning manajemen system dari sebuah website yang terprogram untuk media belajar biasanya telah lengkap dengan materi belajar, sistem komunikasi bagi mentor kepada peserta, komunikasi antar peserta, durasi waktu belajar, dan juga format evaluasinya. Pembelajaran online ini akan lebih efisien dari segi biaya karena buku cetak yang seharusnya dibeli bisa digantikan dengan materi yeng tersusun dimedia e-learning atau format e-book.

Sistem komunikasi online antar peserta dan juga mentor seperti layaknya media sosial, komunikasi tersebut bisa dilakukan diforum, chat, message dan juga video conference. Dengan seperti ini kelas belajar yang diisi oleh guru dari berbagai daerah bisa menjadi aktif dan tetap hidup seperti layaknya pembelajaran secara langsung atau tatap muka. Dengan media e-learning tersebut jarak tidak menjadi masalah untuk bisa belajar. Karena semua materi belajar sudah tersedia disistem, para peserta juga bisa memilih sendiri waktu belajarnya. Dengan penggunaan media berbasis IT, maka kelas konvensioanal yaitu dengan adanya tatap muka secara langsung antar peserta kelas dan juga gurunya bisa tergantikan.

Tentu kita semua masih ingat tentang kabar berita bahwa ada seorang siswi kelas 1 SMA yang tidak naik kelas karena ada nilai nol disalah satu mata pelajarannya. Dikarenakan sakit dan sibuk dengan persiapan olimpiade, maka tidak adanya siswi tersebut dikelas membuatnya tidak mendapatkan nilai. Seharusnya peristiwa tersebut menjadi hikmah untuk seluruh guru, bahwa penggunaan media IT dalam pembelajaran di era gidital saat ini wajib dimanfaatkan. Dengan pengalaman belajar online melalui program Guru Pembelajar, para guru bisa mengaplikasikannya untuk proses belajar untuk peserta didik yang diampunya di sekolah.   

Sekarang ini banyak perusahaan teknologi pendidikan yang menawarkan alat komunikasi, kolaborasi, dan pembinaan bagi seorang guru kepada para peserta didiknya dalam sebuah media kelas online. Dengan hal itu, guru akan dimungkinkan membagikan konten pelajaran, mendistribusikan soal-soal sebagai tugas dan juga dapat mengelola komunikasi online bersama peserta didiknya.


Guru dalam menghadapi tantangan pendidikan diera milenial ini harus terus berupaya memberikan cara, sarana, dan metode belajar yang terbaik untuk semua peserta didiknya. Cepatnya perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi harus menjadi cambuk semangat untuk terus upgrade diri dalam penguasaan IT sehingga tidak terkungkung dalam sempitnya ruang kelas. Dengan pemanfaatan media berbasis IT yang terkoneksi internet diharapkan tujuan pendidikan nasional Indonesia akan tercapai dengan baik dan dengan pemerataan mutu pendidikan diseluruh pelosok negeri nusantara.

#Bersambung...